kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Eximbank berupaya menekan NPL net menjadi 5% dari 10,39% di semester I 2019


Rabu, 31 Juli 2019 / 22:22 WIB
 Eximbank berupaya menekan NPL net menjadi 5% dari 10,39% di semester I 2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atawa Indonesia Eximbank masih harus berupaya lebih keras memperbaiki kinerja keuangan. Maklum, hingga Juni 2019, Eximbank mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah kotor atau non performing loan (NPL) gross sebesar 14,32%. Nilai ini naik dari posisi Juni 2018 di level 5,80%.

Sedangkan NPL bersih atau net berada di level 10,39% pada Juni 2019. Nilai ini juga menanjak dari pencapaian Juni 2018 lalu di posisi 3,64%. Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif Eximbank Sinthya Roesly mengatakan, NPL eximbank menanjak sejak akhir 2018 lalu lantaran beberapa pembiayaan nasabah tidak bisa diselamatkan.

“Kami melihat menyeluruh pada akun-akun yang ada. Rata-rata akunnya sudah muncul pada tahun sebelumnya, memang sudah di restrukturisasi dan PKPU. Akhinya matang pada waktunya dan tidak bisa current atau performing loan, beberapa kami jadikan terkelompok call 3,4,5,” ujar Sinthya di Jakarta pada Rabu (31/7).

Baca Juga: Restrukturisasi pembiayaan Duniatex di Eximbank akan tergantung cashflow

Guna menakan pembiayaan bermasalah ini, Sinthya bilang, pihaknya sudah menyiapkan langkah strategis. Mulai dengan memperkuat manajemen dengan menambah pejabat tingkat Senior Executive Vice President (SVP). Sebab, LPEI hanya boleh punya lima direksi saja. Padahal bisnis pembiayaan terus bertumbuh.

“Juga proses pembiayaan direview, kebijakan internal dari risk manager, peningkatan monitoring, peningkatan kelayakan pembiayaan. Kita selama ini bagaimana sebanyak mungkin dukung eskpor. Nah sekarang ketika NPL dobel digit maka kita mulai ubah kebijakan untuk antisipasi NPL,” jelas Sinthya.

Ia menambahkan, LPEI tengah berupaya memperbaiki pembiayaan macet sebesar Rp 5 triliun sepanjang 2019. Pada kuartal 1-2019, LPEI  sudah berhasil memperbaiki pembiayaan macet Rp 365 miliar. Lalu, perbaikan pembiayaan macet pada kuartal kedua 2019 sebanyak Rp 897 miliar. Artinya pada paruh pertama 2019, Eximbank sudah memperbaiki pembiayaan macet sebanyak Rp 1,26 triliun.

Baca Juga: NPL membengkak gara-gara pembiayaan ke Duniatex, ini yang dilakukan Eximbank

Ia mengaku perbaikan ini memang akan menumpuk pada paruh kedua 2019, lantaran perbaikan status kredit dari call 3 ke call 2 harus ada minimum pembayaran sebanyak tiga kali.

“Perbaikan pembiayaan macet hingga Rp 5 targetnya dapat menuju NPL Net di bawah 5%. NPL sejauh ini masih relatif manageable. Ada factor yang mempengaruhi NPL seperti outstanding, kualitas aset yang berpotensi yang menjadi NPL. Itu variable yang perlu kita pahami, tetapi amanat kita akan menuju net di bawah 5%,” tambah Sinthya.

Ia mengaku sektor yang menjadi penyumbang NPL di Eximbank adalah sektor perindustrian, pertambangan, kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×