Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
JAKARTA. Indonesia Eximbank makin ekspansif menyalurkan pembiayaan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor. Tahun depan, mereka memasang target pertumbuhan penyaluran pembiayaan untuk sektor ini mencapai 40%.
Angka pertumbuhan tersebut di atas target tahun ini yang hanya tumbuh 34,6% menjadi Rp 10,5 triliun. Tahun sebelumnya, pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp 7,8 triliun atau 10,4% dari total pembiayaan Indonesia Eximbank.
Untuk menggenjot pertumbuhan pembiayaan UMKM ekspor yang ekspansif tahun depan, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega mengatakan, lembaganya akan memberikan bunga yang kompetitif dan proses yang lebih cepat dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Penyaluran pembiayaan untuk UMKM ekspor melalui empat skema: pertama, pembiayaan kepada eksportir langsung (direct financing). Kedua, pembiayaan kepada supplier eksportir (business linkage).
Ketiga, penerusan pembiayaan kepada lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dengan underlying ekspor. Keempat, pembiayaan kembali kepada lembaga keuangan bank (LKB) dengan underlying ekspor.
Dengan demikian, "Semakin banyak pelaku UMKM berorientasi ekspor yang dapat menerima manfaat layanan Indonesia Eximbank," kata Ngalim dalam siaran pers, Kamis (8/12) lalu.
Bentuk dukungan pembiayaan kepada sektor UMKM ekspor ke depan melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE). Program ini mencakup kerjasama antara UMKM sebagai plasma dengan pengusaha besar sebagai inti.
Harapannya, fasilitas pembiayaan ini bisa memberikan stimulus kepada UMKM untuk meningkatkan daya saing produk ekspor berbasis kerakyatan. Peningkatan kualitas dan kapasitas UMKM kelak juga lewat pelatihan dan capacity building yang dibutuhkan para pelaku usaha di berbagai daerah, dengan memperhatikan potensi ekspornya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News