JAKARTA. Tahun baru selalu diawali dengan harapan baru. Demikian pula harapan terhadap membaiknya kinerja unitlink setelah tahun lalu babak belur. Namun agaknya, tantangan belum dapat dihindari pada tahun ini.

Praska Putrantyo, Analis PT Infovesta Utama mengatakan, faktor yang mempengaruhi kinerja instrumen investasi dari produk unitlink pada tahun ini antara lain perkembangan ekonomi China yang masih melambat. Ia juga mengingatkan investor terhadap dampak rencana kenaikan lanjutan suku bunga The Federal Reserve, masih adanya ancaman dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Faktor yang juga perlu diperhatikan adalah dampak paket kebijakan ekonomi dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil di tengah berlakunya MEA. Hal ini masih belum terukur seberapa jauh pengaruhnya terhadap kinerja unitlink," ungkap Praska.

Edy Tuhirman, Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia justru optimistis menyambut tahun Monyet Api ini. Ia melihat adanya indikasi penurunan suku bunga pada tahun ini. Tentunya hal ini berdampak positif bagi pasar saham dan obligasi. Dengan demikian, unitlink akan semakin menarik dilirik.

"Penurunan suku bunga efeknya positif bagi pasar. Kondisi ini juga mampu mengerek kinerja unitlink," ujar Edy kepada KONTAN, Rabu (6/1).

INVESTASI UNITLINK