kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Februari, kredit UMKM tumbuh 29,8%


Senin, 03 April 2017 / 16:25 WIB
Februari, kredit UMKM tumbuh 29,8%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam laporan analisis uang beredar bulan Februari 2017 mencatat, penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh signifikan. Posisi kredit UMKM yang disalurkan bank umum pada Februari 2017 sebesar Rp 946,3 triliun, tumbuh 29,8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Tingkat pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya naik 8,5%.

Jika dirinci berdasarkan skala usaha, kredit menengah tumbuh paling tinggi sebesar 50,3% menjadi Rp 520,3 triliun yoy. Pertumbuhan kredit menengah ini meningkat hampir sepuluh kali lipat dibanding Januari 2017 yang hanya meningkat 5,7%.

Lalu, kredit usaha kecil yang disalurkan bank umum juga naik 16,8% yoy menjadi Rp 249,3 triliun. Sedangkan, kredit mikro tumbuh melambat yaitu hanya naik 4,3% yoy menjadi Rp 176,7 triliun pada Februari 2017. Padahal bulan sebelumnya, kredit mikro naik sebesar 9,3%.

Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI, Yunita Resmi Sari menyebut, kenaikan kredit UMKM yang pesat di bulan Februari tahun ini mayoritas ditopang bank BUKU IV.

Lanjut Yunita, meski kredit UMKM tumbuh tinggi, nyatanya penyaluran kredit ke segmen UMKM belum optimal. "Masih ada beberapa bank yang belum memenuhi target rasio kredit sebesar 10% di akhir 2016, meski begitu kami melihat tren kredit UMKM tahun ini akan cukup tinggi mengingat bank harus mengejar rasio 15% kredit UMKM di akhir 2017," jelasnya, Senin (3/4).

Direktur UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Mohammad Irfan mengatakan secara umum kredit usaha kecil dan menengah pada tahun ini akan tumbuh lebih tinggi ketimbang kredit mikro. Hal ini menyusul perbaikan sektor perekonomian di Indonesia yang mendorong para pengusaha mikro dan kecil naik kelas. Alhasil, kebutuhan pembiayaan bank pun turut meningkat.

Sementara untuk kredit mikro, sampai saat ini pertumbuhannya masih didorong lewat realisasi program kredit usaha rakyat (KUR). "Belakangan ini penyaluran kredit KUR khusus mikro sejak diluncurkan kembali di pertengahan Agustus 2015, jumlah realisasinya sudah lebih dari Rp 100 triliun," jelasnya.

Sebagai informasi, BRI didapuk pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 72 triliun pada tahun ini atau meningkat dari tahun lalu sebesar Rp 69,5 triliun. Untuk realisasi KUR BRI per akhir Maret 2017 sudah mencapai Rp 11,8 triliun.

Per Februari 2017, kredit UMKM BRI telah tumbuh sebesar 16,23%, sepanjang tahun ini BRI menarget kredit UMKM dapat tumbuh mencapai 17%. "Khusus untuk mikro, BRI tumbuh signifikan sebesar 17,69% secara yoy di bulan Februari 2017," kata Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×