Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Federal International Finance atau FIFGROUP menargetkan, pembiayaan sepeda motor baru Honda tumbuh sebesar 4% pada 2025.
Corporate Planning & Communication Division Head FIFGROUP Benny Setiawan berharap, pertumbuhan tersebut dapat terealisasi apabila penjualan unit sepeda motor Honda yang juga ikut bertumbuh hingga akhir 2025.
Benny tak memungkiri bahwa penjualan unit sepeda motor Honda masih tertekan pada semester I-2025. Di mana, penjualan sepeda motor Honda secara jumlah unit terkontraksi sekitar 2% secara Year on Year (YoY) pada semester I-2025.
Hal itu juga yang membuat pembiayaan sepeda motor baru Honda FIFGROUP hanya tumbuh sebesar 0,9% YoY pada semester I-2025.
"Diharapkan sisa waktu tahun ini bisa mengejar ketertinggalan dari sisi unit untuk tumbuh 1%-2% secara YoY. Dengan demikian, ada kenaikan pokok hutang seiring adanya kenaikan harga motor, sehingga pembiayaan sepeda motor baru Honda bisa tumbuh 4% tahun ini," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga: FIFGROUP Akui Pasar Fluktuatif Jadi Tantangan pada Semester I-2025
Untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan tahun ini, Benny menuturkan pihaknya juga akan berupaya membuka lebih banyak jaringan atau kantor cabang untuk memaksimalkan pelayanan pembiayaan kepada masyarakat. Adapun total cabang yang dimiliki FIFGROUP saat ini mencapai 254.
Dia mengatakan FIFGROUP berencana membuka 15 cabang baru hingga akhir tahun ini di seluruh Indonesia. Kebanyakan 15 cabang baru tersebut akan dibuka di luar Pulau Jawa untuk memaksimalkan potensi pasar yang belum tersentuh.
"Dengan demikian, kami bisa membuka market baru untuk Honda. Otomatis, kami juga akan dapat market untuk pembiayaan. Selain itu, kami juga berusaha melayani masyarakat baik secara offline maupun online," ujar Benny.
Sementara itu, Benny juga tak memungkiri adanya tantangan utama yang bisa menghambat kinerja, seperti kondisi pasar yang bergerak fluktuatif sehingga memerlukan strategi adaptif.
Oleh karena itu, dia bilang pihaknya akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang disiplin untuk menjaga kualitas portofolio, sehingga pertumbuhan yang diraih juga tetap sehat dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Komisi XI DPR Menilai Suntikan Dana Rp 200 Triliun ke Bank Himbara Jadi Beban
Menarik Dibaca: Film Ikatan Darah akan World Premiere di Fantastic Fest 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News