Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Finatra salah satu brand services PT Federal International Finance (FIFGroup) yang fokus pada pembiayaan produktif gencar menyalurkan pembiayaan hingga September 2023, meski perusahaan baru berdiri sejak 18 bulan lalu.
Microfinancing Partnership and Marketing Development Head FIFGROUP, Riezky Candra Novariz menyatakan hingga September 2023 penyaluran pembiayaan Finatra mencapai Rp 913 miliar. Artinya, penyaluran tersebut telah mencapai 76% dari target akhir tahun yang mencapai Rp 1,2 triliun.
“Secara portofolio dari awal kami berdiri sudah 18 bulan total kami sudah membantu 14.000 UMKM untuk mendapat akses permodalan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/11).
Riezky menyebutkan, penyaluran pembiayaan tersebut didominasi sektor pedagang eceran (groceries) dan sektor makanan-minuman (food and beverages/F&B) dengan porsi masing-masing sekitar 50% dan 40%.
“F&B menjadi majority customer kami selain itu ada groceries seperti toko kelontong, pedagang grosir dan juga land transportation, tekstil dan autoparts,” jelasnya.
Baca Juga: Targetkan Pendanaan Rp 20 Triliun di Tahun 2024, Ini Kata FIF
Riezky mengungkapkan, plafon pinjaman yang diberikan Finatra kepada UMKM berada di angka Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. Adapun bunga yang diberikan flat mulai dari 13% sampai 16% per tahun.
“Bunga kami variatif, tergantung dari lama pinjaman dan besaran pinjaman. Range bunga kami flat di angka 13% sampai 16% per tahun. Artinya, sekitar 1,2% sampai 1,4% per bulan,” ungkapnya.
Ia bilang, dari 14.000 UMKM yang telah diberikan permodalan rata-rata mereka meminjam sebesar Rp 78 juta sampai Rp 83 juta. Menurutnya, ke depan Finatra bakal menambah maksimal pinjaman bila portofolio perusahaan dinilai baik.
“Kami di bawah naungan OJK, jadi secara perijinan saat ini maksimum di angka Rp 500 juta, tetapi nanti akan ada evaluasi atas hasil portofolio yang sudah dibukukan dengan Finatra. Ketika demand-nya ternyata banyak butuh di atas Rp 500 juta, kita bisa diberikan penilaian lagi sama OJK sehingga bisa ditambah lagi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Riezky menambahkan, di tahun depan Finatra menargetkan penyaluran pembiayaan sekitar Rp 4 triliun. Artinya, ini empat kali lipat dari target tahun 2023, tentu diperlukan strategi yang apik untuk menggapainya.
“Target penyaluran tahun depan kita sekitar Rp 4 triliun. Strategi kita banyak, pertama partnership jadi kita bersama entitas-entitas yang mungkin dia punya customer segmen market kita, kita bisa berkolaborasi,” terangnya.
Baca Juga: Turun, Pembiayaan Investasi FIF Capai Rp 2,6 Triliun Hingga Oktober 2023
Strategi lainnya, lanjut dia, membuat campaign untuk branding ke calon customer. Menurutnya, branding yang paling efektif itu dari mulut ke mulut (work of mouth) lewat komunitas UMKM.
“Work of mouth dari komunitas itu yang kita bidik, kalau misalnya beberapa testimoni hasilnya positif tentunya bisa menyebar ke anggota lainnya. Jadi strategi melalui penetrasi ke komunitas juga menjadi salah satu untuk mencapai target pembiayaan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News