kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fintech 360Kredi Sebut 50% Lebih Borrower Merupakan Usia Muda


Kamis, 14 November 2024 / 08:03 WIB
Fintech 360Kredi Sebut 50% Lebih Borrower Merupakan Usia Muda
ILUSTRASI. Fintech P2P 360Kredi. Penerima dana atau borrower fintech peer to peer (P2P) lending 360Kredi mayorias merupakan usia muda.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerima dana atau borrower fintech peer to peer (P2P) lending 360Kredi mayorias merupakan usia muda.

CEO 360Kredi Kuseryansyah mengatakan lebih dari 50% merupakan peminjam usia muda atau Generasi Milenial.

Lebih lanjut, Kuseryansyah mengatakan secara total, peminjam dana yang meminjam dana di 360Kredi merupakan usia 21 tahun sampai 50 tahun. Dia bilang pihaknya tak murni menyasar kalangan Generasi Z dan Milenial, melainkan semua kalangan.

"Jadi, kami enggak murni menyasar Generasi Z dan Milenial. Tetap ada mix antargenerasi," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (12/11).

Baca Juga: Penjelasan OJK Mengapa Pinjol Ilegal Masih Marak Bermunculan

Kuseryansyah menerangkan rata-rata para borrower yang meminjam dana di 360Kredi sebesar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. 360Kredi tak sembarang meminjamkan dana, tetapi mencari peminjam yang memiliki track record atau credit scoring yang baik.

Meski berfokus pada pinjaman konsumtif, Kuseryansyah menuturkan, pinjaman yang didapatkan para peminjam biasanya digunakan juga untuk mendukung kegiatan produktif.

"Kalau dia mau meminjam Rp 1 juta atau Rp 2 juta untuk usahanya, misal toko pulsa, tentu akan lama prosesnya kalau melalui platform yang regular. Oleh karena itu, banyak juga meminjam melalui platform kami," kata Kuseryansyah.

Baca Juga: OJK: Fintech Lending Harus Jelas Menyampaikan Informasi Dalam Iklan

Kuseryansyah menerangkan hal itu tak terlepas dari spesialisasi fintech lending sendiri yang pada dasarnya memang menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat unbankable. Dia tak memungkiri memang profil risikonya cukup tinggi untuk meminjamkan ke masyarakat di segmen tersebut. Dengan demikian, fintech lending tentu harus meramu atau membuat rumusan formulasi scoring yang kuat. 

"Dengan hal itu, kami tentu bisa memfilter new user profile yang kira-kira masih aman untuk dibiayai dan kalau diberikan pinjaman, pasti akan dikembalikan. Targetnya seperti itu," tutur Kuseryansyah.

Berdasarkan situs resmi perusahaan, total akumulasi pinjaman sepanjang tahun berjalan mencapai Rp 1,43 triliun. Adapun TKB90 tercatat sebesar 99,01%.

Selanjutnya: Akhirnya Naik Usai Turun dalam Sepekan, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA

Menarik Dibaca: Promo Abuba Steak x Wondr 14, 18, dan 19 November 2024, Beli 1 Gratis 1 Porsi Steak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×