Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
Anggaran operasional terkait TI pun juga tak kalah besar, menurut Andi total Operation Expenditure (OPEX) BTN di tahun depan ada di bawah Rp 500 miliar.
Setali tiga uang, PT Bank Mandiri Tbk menyebut akan lebih fokus meningkatkan produktivitas kantor cabang maupun e-channel. Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi bilang pihaknya tidak punya rencana untuk menambah kantor.
"Kalau ada, kemungkinan hanya relokasi. EDC juga tidak akan ditambah, lebih ke optimalisasi bisnis saja," terangnya, Kamis (19/12).
Sebagai catatan saja, hingga September 2019 jumlah jaringan ATM Bank Mandiri telah mencapai 18.291 ATM. Di mana 16.298 ATM sudah tergabung dalam ATM Link. Adapun di tahun 2020, Bank Mandiri berencana untuk meng-upgrade 1000 ATM Tarik Tunai menjadi ATM Setor Tarik guna memudahkan nasabah melakukan penyetoran tanpa harus dibatasi jam operasional cabang.
Baca Juga: OJK Akan Rampungkan Aturan E-Proxy Tahun Ini
Hery menjelaskan, dengan menjamurnya fintech di Indonesia, budaya transaksi masyarakat saat ini sudah lebih banyak menggunakan telepon pintar atau tanpa kartu (card less).
Hal ini menandakan, masyarakat lebih nyaman menggunakan kartu dan uang elektronik ketimbang membawa segepok uang tunai untuk transaksi.
Bukopin di lain pihak, tak juga mau menambah mesin ATM apalagi kantor cabang. Sebab, selain kini seluruh ATM sudah bisa terkoneksi dengan tersedianya layanan switching, kebiasaan masyarakat memakai uang tunai pun sudah menurun.
Baca Juga: Ini 11 topik paling banyak dibicarakan netizen sepanjang 2019
Apalagi, dengan hadirnya e-commerce juga merubah pola belanja masyarakat, menurut Adhi semakin banyak transaksi di e-commerce tentunya perbankan sedikit banyak juga diuntungkan.
"Sebab pada akhirnya, fintech tetap butuh bank untuk menampung dananya, begitu pula bank butuh fintech untuk mendorong transaksinya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News