kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech dan tren transaksi digital, bagaimana upaya bank menghadapi disrupsi?


Minggu, 22 Desember 2019 / 18:34 WIB
Fintech dan tren transaksi digital, bagaimana upaya bank menghadapi disrupsi?
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Adapun saat ini BNI tercatat memiliki total kantor cabang sekitar 1.915 kantor di seluruh Indonesia. Di samping itu, sebagai upaya akuisisi nasabah baru, bank berlogo 46 ini juga sudah meluncurkan mesin smart kios atau layanan pembukaan rekening melalui mesin yang bernama BNI Sonic.

Lewat layanan tersebut, nasabah diperkenankan untuk membuka rekening secara digital dan hanya memakan waktu tiga menit.

Baca Juga: Usai dapat izin dari OJK, ini yang harus dilakukan fintech P2P lending

Menurut catatan Giri, saat ini jumlah mesin BNI Sonic sudah berjumlah 125 yang terletak di beberapa kantor cabang dan pusat perbelanjaan. "Kami lebih banyak mendorong e-channel kami di tahun depan," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, Per November 2019 Bank BNI sudah memiliki 15.849 mesin ATM tarik tunai, 1.774 mesin CRM dan 1.001 mesin ATM non tunai. Untuk menunjang kebutuhan ekspansi tersebut, bank bersandi saham BBNI ini juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp 1,13 triliun untuk belanja modal TI di tahun 2020.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga punya rencana serupa. Direktur Teknologi Operasional dan TI Bank BTN Andi Nirwoto memastikan di tahun depan pihaknya belum akan menambah kantor cabang.

Pasalnya, di tahun depan BTN akan lebih fokus untuk membangun ekosistem TI, salah satunya dengan mendorong manajemen API untuk menggandeng perusahaan teknologi finansial maupun rintisan yang bergerak di bidang kredit pemilikan rumah (KPR).

Baca Juga: Bertambah 12 pemain fintech, kini ada 25 fintech lending yang dapat izin OJK

Sementara dari sisi funding, bank bersandi saham BBTN ini akan fokus mendorong digital banking dengan harapan dapat menggaet lebih banyak nasabah baru.

Menurut Andi, pihaknya juga sudah menganggarkan belanja modal TI sebesar Rp 500 miliar di tahun depan. Jumlah tersebut diakuinya naik sekitar 20% dibandingkan anggaran di tahun ini yang ada di kisaran Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.

Begitu pula dengan mesin ATM, BTN memilih untuk memanfaatkan integrasi dengan bank pelat merah lainnya di ATM Merah Putih (Link). Sedangkan untuk mesin Electronic Data Capture (EDC) juga tidak akan ditambah, lantaran perseroan berniat untuk mendorong pembayaran melalui teknologi Quick Respons (QR).

Adapun, saat ini jumlah outlet Bank BTN sudah mencapai 900 kantor yang terdiri dari kantor cabang pembantu, kantor kas dan kantor cabang utama. "Mungkin jumlahnya tidak akan lebih dari saat ini (tahun depan)," tegasnya, Rabu (18/12) malam.

Baca Juga: Perbankan ogah menambah kantor dan mesin ATM di tahun depan, ini alasannya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×