kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech lending akan agresif salurkan pendanaan di tahun depan


Rabu, 01 Desember 2021 / 19:12 WIB
Fintech lending akan agresif salurkan pendanaan di tahun depan
ILUSTRASI. Fintech lending akan lebih agresif menyalurkan pendanaan pada tahun depan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 mungkin menjadi tahun yang berat bagi industri fintech lending mengingat ada beberapa tantangan yang mencoreng industri ini terutama terkait dengan adanya pinjol ilegal. Namun, hal tersebut tampaknya tak menghambat pemain untuk semakin agresif dalam menyalurkan pendanaan di tahun depan.

Memang, industri fintech lending saat ini juga sedang menunggu regulasi baru yang nantinya akan memperbarui POJK 77/2016 terkait industri ini sembari menyiapkan strategi bisnis tahun depan. Angin segar pun muncul ketika OJK menyebut, regulasi ini akan segera terbit menunggu sisa 3 pemain fintech lending yang terdaftar untuk mengurus status berizinnya dan moratorium akan dicabut.

“Ini memang sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu tapi juga kita harus perhatikan berbagai masukan dari stakeholder terutama dalam rangka merumuskan finalnya. Jangan sampai kita terburu-buru, tengah jalan ubah lagi ubah lagi, ini sesuatu yang gak simple,” ujar Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan, beberapa waktu lalu.

CEO Akseleran Ivan Nikolas yang juga berharap regulasi baru nanti bisa mengakomodasi pertumbuhan industri. Akseleran sendiri menargetkn bisa menyalurkan pendanaan hingga Rp 4 triliun untuk tahun depan.

“Tahun depan kami targetkan bisa tumbuh 2 kali lipat lagi dibanding tahun ini. Kalau tahun ini penyaluran pinjaman hampir Rp 2 triliun, tahun depan targetnya Rp 4 triliun,” ujar Ivan kepada KONTAN, Rabu (1/12).

Baca Juga: OJK dorong kolaborasi BPR dengan fintech

Ivan menilai sejatinya berdasarkan draft terakhir dari regulasi yang baru sudah bisa mengakomodasi pertumbuhan. Terlebih, ia menyoroti terkait  pembatasan jumlah pinjaman, jenis pinjaman, lokasi pinjaman, dan pembatasan kerjasama dengan pihak ketiga serta pembatasan penggunaan teknologi.

“Draf terakhir sih sudah cukup ok ya, tapi habis ribut-ribut pinjol ilegal tidak tahu ini akan ada perubahan dari draf terakhir atau tidak,” imbuh Ivan.

Hingga saat ini, penyaluran dana Akseleran telah mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun per Oktober 2021. Adapun, Akseleran sedang mengejar target untuk mencapai Rp 2 triliun dengan memperbanyak partnership supply chain financing untuk membiayai vendor-vendor dari perusahaan besar.

Sementara itu, pemain fintech lainnya Amartha juga akan lebih gencar menyalurkan pendanaan terutama di daerah-daerah luar jawa yang saat ini sudah ada yaitu di Sumatera dan Sulawesi. Misalnya, Amartha menargetkan Rp 1 triliun khusus untuk wilayah Sumatra Selatan. 

“Target Rp 1 triliun kami khususkan untuk wilayah Sumatra Selatan saja, jadi penyaluran di Sumatra pastinya akan meningkat jauh, jika untuk Sumsel saja dapat porsi satu triliun,” ujar Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha.

Sedangkan untuk wilayah Sulawesi, Amartha menargetkan penyaluran hingga Rp 1 triliun di tahun 2022 mendatang, yang mana 50% nya disalurkan ke wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

Wenas juga bilang, tahun depan mereka akan memperluas wilayah penyalurannya ke beberapa daerah seperti bangka belitung dan area sulawesi utara. Kalau untuk wilayah berdasarkan pulau, Amartha berencana untuk masuk ke Kalimantan.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah juga optimistis pendanaan fintech lending ini masih akan tumbuh seperti tahun ini. Hanya saja, ia memperkirakan pertumbuhan tersebut akan melambat dan tidak sebesar tahun ini.

Ia berpendapat, pertumbuhan tinggi tahun ini dikarenakan pembanding pendanaan di tahun lalu tidak besar karena tidak agresif dampak dari pandemi Covid-19 yang masih tinggi jumlah kasusnya.  “Tahun depan, kami melihat industri akan tetap tumbuh lebih dari 25%,” ujar dia.

Baca Juga: OJK dorong fintech P2P lending jalin kerjasama dengan e-commerce

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×