kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fitch: kenaikan suku bunga bakal tekan biaya dana dan kualitas aset bank syariah


Kamis, 28 Februari 2019 / 11:54 WIB
Fitch: kenaikan suku bunga bakal tekan biaya dana dan kualitas aset bank syariah


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings memperkirakan biaya dana dan kualitas aset perbankan syariah Indonesia akan tertekan pada 2019. Lantaran tren kenaikan suku bunga acuan. 

Meski demikian Fitch Rating masih memperkirakan pembiayaan bank syariah Indonesia mampu tumbuh dua digit pada tahun ini. Sebab, adanya peningkatan kapitalisasi dan likuiditas yang cukup

"Kinerja keuangan sektor perbankan syariah Indonesia membaik selama kuartal ketiga 2018. Tercermin pada kualitas aset yang lebih baik, profitabilitas yang lebih tinggi, dan permodalan yang lebih kuat," tulis Analis Fitch Rating Dimas Nugroho dalam keterangan resmi pada Rabu (27/2).

Lanjut Dimas, pengembangan lebih lanjut dari manajemen risiko dan standar tata kelola perusahaan menjadi kunci peningkatkan daya saing antara bank syariah dengan bank konvensional.

Rasio pembiayaan bermasalah atau non perfoming financing (NPF) membaik menjadi 3,2% pada 2018. Namun nilai ini masih tertinggal jauh bila dibandingkan Bank konvensional sebesar 2,6%. 

Hal ini terutama disebabkan oleh penghapusan kredit bermasalah di empat terbesar bank syariah, yang menyumbang lebih dari 50% dari aset Bank syariah. Rasio NPF didasarkan pada pembiayaan yang telah lewat lebih dari 90 hari.

Profitabilitas meningkat secara signifikan, tercermin dalam pengembalian aset yang lebih tinggi 1,5% terutama karena biaya kredit yang lebih rendah. Akibat dari kualitas aset yang lebih baik. Namun demikian, tetap lebih rendah dari rata-rata bank konvensional sekitar 2,0%.

Rasio kecukupan modal total bank syariah atau CAR naik menjadi 21,3% dari posisi 2017 sebesar 17,9%. Terdorong oleh profitabilitas yang lebih baik dan peningkatan modal, termasuk IPO, di beberapa bank besar. 

"Ini membawa tingkat CAR lebih dekat ke rata-rata bank konvensional sebesar 22,8%. Likuiditas dapat dikelola dengan rasio pembiayaan terhadap deposito atau LFR sebesar 87,4%. Ini jauh lebih rendah daripada bank konvensional sebesar 93,8%," jelas Wahyu.

Asal tahu saja, Indonesia memiliki jumlah bank syariah terbesar di dunia, dengan total 75 bank pada akhir 2018 yang terdiri dari 14 bank syariah, 20 unit usaha bank syariah, dan 41 bank wakaf. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×