Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Rasio itu meningkat menjadi 107,5% pada akhir September 2021 (2020: 105,7%) di tengah klaim yang lebih tinggi dari lini bisnis onshore dan kesehatan karena dampak pandemi Covid-19.
Namun, perusahaan berupaya untuk meningkatkan praktik penjaminan emisi melalui portofolio bisnis yang selektif, persyaratan tambahan dan penetapan harga untuk meminimalkan rasio klaim.
Adapun, return on equity Tugure rata-rata sebesar 2% selama 2018-2020, didukung oleh pendapatan investasi.
Baca Juga: Tugure resmikan Mushola di Banten, rangkaian HUT ke-34
“Fitch menganggap risiko investasi Tugure terbatas mengingat eksposur yang dapat dikelola terhadap aset berisiko. Selain itu, portofolio investasinya tetap likuid dengan kas, setara kas, dan sekuritas pendapatan tetap menyumbang sekitar 75 persen dari aset yang diinvestasikan pada akhir September 2021. Portofolio investasi yang tersisa terdiri dari berbagai instrumen, termasuk saham dan reksadana.”
Presiden Direktur Tugu Re Adi Pramana menyambut baik pemeringkatan Fitch Ratings tersebut. “Kami melihat bahwa pandemi ini sangat mempengaruhi performance para pelaku di dunia asuransi dan reasuransi, baik global maupun domestik. Sehingga kami bangga mampu mempertahankan pancapaian rating ini di tengah kondisi yang sulit akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya, Selasa (21/12).
Dia memperkirakan, pasar asuransi dan reasuransi pada 2022 masih akan sama dengan tahun ini yakni dihadapkan pada banyaknya ketidakpastian.
Namun, dia mengatakan pihaknya tetap optimistis menghadapinya dengan sejumlah variasi kebijakan dan mengedepankan manajemen risiko untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News