Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
Selain itu, diharapkan dengan adanya digital biaya akuisisi nasabah baru bisa turun sebanyak 50%. Bila hal ini terwujud, BNI akan mengalokasikan pengurangan biaya tersebut ke beragam promosi untuk lebih menggenjot bisnis kartu kredit.
Bank bersandi saham BBNI ini juga punya target ambisius. Tahun ini dan tahun depan diharapkan jumlah pengguna kartu kredit perseroan bisa naik 400 ribu pengguna. Adapun, hingga bulan November 2019 tercatat BNI punya 1,86 juta kartu kredit. Sementara, sejak Januari-November 2019 pihaknya sudah mampu mencetak 360 ribu kartu baru.
Tahun ini, BNI mematok bisnis kartu kredit bisa tumbuh 6% secara portofolio. Sementara dari sisi transaksi, secara tahunan masih tumbuh 10%. "Kemungkinan tahun depan tumbuh sekitar di belasan awal (double digit)," terangnya.
Baca Juga: Ajaib gandeng OVO untuk pembayaran investasi reksadana
Senada, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menyebut sejauh ini pertumbuhan kartu kredit masih baik yakni mencapai 11% secara yoy secara rata-rata. Tahun depan pun, CIMB Niaga juga masih memperkirakan bisnis kartu kredit akan tetap tumbuh.
Mengenai adanya pesaing baru di bisnis kartu kredit, Lani mengaku tak khawatir. Bagi perseroan, kehadiran fintech justru menjadi katalias baru untuk pembangunan budaya transaksi non tunai. Sekaligus, fintech dinilai mampu memperluas akses terhadap produk keuangan termasuk cicilan.
Lagipula, segmen perbankan dengan fintech pun menurut kacamata Lani berbeda. Misalnya, bisnis kartu kredit memiliki ticket size dari kecil hingga besar. Begitu pula dari segi tingkat bunga yang lebih rendah dan keamanan yang ketat.