kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fokus ke UMKM, kredit mikro BRI melesat 17% pada semester I


Kamis, 05 Agustus 2021 / 22:00 WIB
Fokus ke UMKM, kredit mikro BRI melesat 17% pada semester I


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) telah mendapatkan mandat menyalurkan kredit ke sektor UMKM oleh Kementerian BUMN. Bank bersandi saham BBRI ini ingin menyalurkan kredit ke sektor UMKM hingga 80% dari total portofolio. 

“Kredit secara keseluruhan kita menargetkan kredit tumbuh 6-7% sepanjang 2021. Karena kami 80% di kredit UMKM, Kami targetkan pertumbuhan UMKM di atas 10%. Sekarang kredit mikro untuk semester pertama 2021 sudah tumbuh 17% yoy. Sementara bocorannya itu ya,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso secara virtual pada Kamis (5/8). 

Adapun Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bilang dalam waktu dekat BRI akan melakukan rights issue guna memuluskan pendirian holding ultra mikro. Dengan aksi itu, maka Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) akan masuk ke ekosistem Ulta Mikro di bawah kendali BRI. 

Baca Juga: Hingga Juni 2021, volume transaksi QRIS Bank Mandiri lebih dari Rp 2,5 triliun

“Ini akan jadi suatu game changer kita ingin bahwa Himbara tidak hanya akan memberikan pembiayaan ke sektor formal tapi setengah formal juga. Dengan masuknya holding ultra mikro ini, kita akan menjangkau kredit-kredit yang di bawah Rp 10 juta utamanya social lending yang sudah digarap PNM,” ujarnya secara virtual pada Kamis (5/8).

Ia melihat saat ini terdapat 60 juta orang yang belum bisa capai mengakses pembiayaan yang formal. Ia ingin dalam waktu  tahun mendatang sebanyak sebanyak 30 juta ke sektor formal. 

“Selain pertumbuhan di sektor tradisional, kita juga ingin masuk ke sektor ultra mikro yang saat ini banyak dilayani non bank dan informal, nah ini akan jadi perubahan sehingga daya jangkau Himbara akan meningkat. Sehingga nasabah yang masuk lebih banyak dan beragam,” paparnya. 

Sehingga kredit yang akan disalurkan juga akan beragam, karena nanti pegadaian yang jasa Pegadaian. Begitupun  PNM yang melakukan pemberdayaan dengan social lending-nya. 

“Kita juga ingin, BNI sebagai contoh untuk fokus dorong UMKM go global untuk dorong pembinaan UMKM dorong ekspor sehingga diharapkan buka akses pasar internasional. Jadi dengan konfigurasi ini, peranan Himbara di bawah jasa keuangan semakin dalam dan semakin berperan dorong katalis perekonomian di berbagai sektor,” jelasnya.

Selanjutnya: Bank Banten dorong perpindahan RKUD Kota Tangerang Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×