Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan porsi pembiayaan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini pun sejalan dengan arahan pemerintah kepada perbankan nasional untuk meningkatkan rasio kredit ke segmen UMKM.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, BSI terus berupaya meningkatkan kontribusi untuk mendorong para pelaku UMKM agar mampu naik kelas serta berdaya saing di pasar domestik dan internasional. Selain melalui peningkatan skill, salah satu yang dilakukan oleh BSI yakni dengan mendorong pembiayaan bagi UMKM.
Hingga Mei 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp46,69 triliun atau tumbuh 17,05% secara tahunan. Hery pun menegaskan bahwa UMKM menjadi segmen yang akan terus didorong komposisi oleh BSI.
Baca Juga: BSI Catat Pembiayaan UMKM Rp 46,60 triliun per Mei 2024
“Tren pembiayaan UMKM BSI terus mengalami peningkatan. Ini tidak lepas dari perkembangan jumlah pelaku UMKM yang terus bertambah serta gaya hidup masyarakat yang mulai melihat perbankan syariah sebagai salah satu alternatif pembiayaan,” kata Hery.
Salah satu upaya mengembangkan UMKM adalah dengan mendirikan UMKM Center sebagai program pemberdayaan wirausahawan melalui pelatihan, pembinaan, dan pendampingan bisnis. UMKM binaan bisa berkonsultasi dan mendapatkan sertifikasi halal yang difasilitasi BSI.
UMKM Center ini berlokasi di Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. Jumlah anggotanya sekitar 3.156 UMKM. berkonsultasi dan mendapatkan sertifikasi halal yang difasilitasi BSI.
Baca Juga: Kuras Dana di BSI, Muhammadiyah Ingin Tercipta Persaingan Sehat Antar Bank Syariah
Kemudian ada pula program unggulan BSI yaitu Talenta Wirausaha BSI yang sudah dimulai sejak 2021 dan BSI Aceh Muslimpreneur mulai 2023. Kedua program tersebut telah melahirkan lebih dari 12 ribu alumnus Talenta Wirausaha BSI dan 2.200 alumnus Aceh Muslimpreneur.
“Pembiayaan UMKM BSI berfokus pada bisnis-bisnis yang resilience, kuat, dan berkelanjutan. Ini karena BSI ingin memberikan manfaat tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi alam melalui pembiayaan yang berkelanjutan,” tutur Hery.
Selain itu, perluasan akses pada pembiayaan syariah juga dilakukan dengan melibatkan BSI Agen. BSI saat ini memiliki 90.628 BSI Agen yang menghasilkan 4,8 juta transaksi dengan volume transaksi senilai Rp11 triliun. Anggotanya tidak terbatas hanya pada pemilik usaha, tetapi pengurus masjid atau musala, pondok pesantren, dan koperasi syariah juga dapat menjadi Agen BSI.
“BSI Agen menjadi ujung tombak BSI di seluruh pelosok Indonesia agar masyarakat yang selama ini unbanked bisa mendapatkan layanan keuangan syariah yang sama,” tutup Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News