kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Fintech, Perbankan Geber Penyaluran Kredit Secara Digital


Selasa, 08 Februari 2022 / 17:23 WIB
Gandeng Fintech, Perbankan Geber Penyaluran Kredit Secara Digital
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meningkatkan penyaluran kredit secara digital, bank makin agresif menjadi lender (pendana) fintech. Tak main-main, nilai kredit yang disalurkan melalui platform fintech bernilai miliaran rupiah. 

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) misalnya, menargetkan penyaluran kredit melalui fintech mencapai Rp 500 miliar tahun ini. Beberapa pemain fintech siap digandeng Bank BJB. 

"Untuk penyaluran kredit berkolaborasi dengan fintech kami rencanakan ada 4 fintech di tahun ini, termasuk di dalamnya Amartha dan Investree yang dilakukan melalui pola channeling," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Selasa (8/2). 

Bank BJB baru saja bergabung menjadi lender institusi Investree. Awal Februari 2022 lalu, bank telah menyalurkan kredit UMKM kepada Investree melalui skema channeling senilai Rp 50 miliar. 

Baca Juga: Empat Bank BUMN Raup Laba Bersih Rp 72 Triliun pada Tahun 2021

Tak berbeda, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga terus menambah kolaborasi dengan penyelenggara fintech dalam rangka memperluas jangkauan kredit ke sejumlah segmen. Tercatat outstanding kredit melalui skema channeling fintech P2P lending mencapai Rp 1 triliun per Oktober 2021. 

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, perusahaan akan melanjutkan kerja sama dengan fintech terpilih pada tahun ini. Terlebih, fintech memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional. 

"Mungkin (penyaluran kredit ke fintech tumbuh) sekitar 10%-12%. Jumlah rekanan (fintech) kami sedang dikaji terus karena kami juga melakukan seleksi untuk rekanan," terang Lani.

PT Bank Central Asia Tbk juga membukukan total disbursement of digital partnership mencapai Rp 167,9 miliar melalui berbagai skema pembiayaan. Sejumlah program yang mendukung kerja sama ini berupa Business Personal Loan Direct, Business Personal Loan E-commerce dan Channeling Fintech.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA terus berkomitmen untuk mengoptimalkan kerjasama existing serta terus menyesuaikan dengan perkembangan fintech terkini. 

Baca Juga: Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 232 Triliun pada Akhir 2021

BCA memiliki perusahaan anak di bidang modal ventura yakni PT Central Capital Ventura (CCV) yang mendukung ekspansi bisnis fintech. CCV merupakan perusahaan modal ventura yang memfokuskan pendanaan kepada perusahaan rintisan, fintech, insurtech, perusahaan berbasis artificial intelligence, cybersecurity, dan wealth management.

CCV memiliki peran strategis dalam membangun kolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi dan digital dengan melakukan investasi ke perusahaan potensial untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di masa depan. 

Saat ini, portofolio yang dimiliki CCV seperti OY!, Qoala, Airwallex, KlikAcc, Akseleran, Agate, Sinbad, Railsbank, Wallex, Element, 6Estates, Bambu, Pomona, Silot, Julo, GPN, Ceesuite, dan Impact Credit Solutions. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×