kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gandeng intansi, dua BPD ini berupaya tingkatkan kredit payroll


Senin, 25 Februari 2019 / 19:44 WIB
Gandeng intansi, dua BPD ini berupaya tingkatkan kredit payroll


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) makin giat menyalurkan kredit atau pembiayaan berbasis payroll atawa kredit tanpa agunan. Sebab kredit segmen ini dinilai lebih rendah resiko lantaran berasal dari gaji para debitur.

PT Bank NTB Syariah misalnya, terus berupaya menggaet debitur yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah.

"Strategi untuk akuisisi debitur tetap ditekankan pada layanan bpd sebagai bank pengelola payroll ASN, selain membangun semangat berpartisipasi untuk memajukan daerah dengan kembali ke bank daerah," kata Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Raharjo kepada Kontan.co.id, Senin (25/2).

Kukuh sepakat, pembiayaan segmen ini memang beresiko cukup rendah. Sebab dari total outstanding perseroan senilai Rp 4 triliun, rasio pembiayaan macet alias non performing finance (NPF) hanya mencapai 0,5%.

Hal serupa juga turut dilakukan PT Bank BPD DIY. Bedanya, bank daerah di Yogyakarta ini tak cuma menyasar kalangan ASN, melainkan juga ke swasta.

"Kami melakukan kerjasama dengan berbagai institusi baik pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, instansi keuangan non bank, instansi yang bergerak dijasa kesehatan," kata Direktur Pemasaran BPD DIY Agus Trimurjanto.

Sementara outstanding kredit segmen ini di BPD DIY disebutkan Agus telah mencapai Rp 3,2 triliun dengan rasio non performing loan (NPL) hanya sebesar 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×