kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Adopsi transaksi non tunai, OVO gandeng Bank Pembangunan Daerah Bali


Senin, 25 Februari 2019 / 18:15 WIB
Adopsi transaksi non tunai, OVO gandeng Bank Pembangunan Daerah Bali


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional (OVO) meresmikan kerjasama strategis dengan PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) pada Senin (25/2). Hal ini dilakukan keduanya demi mencapai perluasan penetrasi non tunai di Bali, khususnya bagi kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Direktur OVO, Jhonny Widodo menjelaskan sebagai tahap awal kemitraan, kode QR OVO akan tersedia di gerai-gerai UMKM pasar, layanan publik, dan tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah Bali dan adat desa. Mereka menargetkan 1000 gerai berkode QR akan hadir di Bali.

"Melalui sinergi ini, OVO dan Bank BPD Bali siap bersinergi membawa masyarakat Bali akrab dengan transaksi non tunai. Kami yakin kerjasama ini bsa membawa kemudahan bagi pelaku UMKM dan juga pengunjung Bali," kata Jhonny Widodo dalam siaran pers.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma berpendapat jika penting adanya untuk membawa ribuan pelaku UMKM di Bali menjadi 'bankable'. "Sebab itu adalah indikator penting dari inklusi finansial," tambahnya.

Sebagai pengelola keuangan daerah Bank BPD Bali berharap kerjasama dengan OVO juga akan meningkatkan kemudahan pelayanan Pemda, seperti pembayaran pajak daerah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), SIM, dan SKCK.

"Selain itu juga dapat mengelola kewajiban pembayaran SPP berbagai universitas dan sekolah melalui pembayran teller sampai e-banking," lanjutnya.

Saat ini, OVO sendiri sudah tersedia di 115 juta perangkat di 303 kota besar di Indonesia. OVO juga menjadi platform yang paling banyak diterima di toko-toko ritel offline, platform O2O, dan e-commerce.

OVO juga telah hadir di 90% mal di Indonesia, termasuk hypermart, kedai, kedai, bioskop, operator parkir, jaringan rumah sakit, dan layanan transportasi dengan Grab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×