kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garap pasar ritel lewat produk voucher


Jumat, 18 November 2011 / 08:21 WIB
Garap pasar ritel lewat produk voucher
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi?mengumumkan, Pemerintah memberlakukan larangan warga negara asing (WNA) untuk masuk ke Indonesia seiring adanya varian baru corona.


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Asuransi umum makin getol memperbesar segmen ritel. Untuk itu, perusahaan asuransi umum melakukan berbagai upaya untuk menembus pasar ritel. Lihat saja Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (Bumida) yang bekerja sama dengan Insurance Network Club (INC) menjajakan asuransi murah berbentuk voucher.

Bumida menawarkan produk bernama Asuransi Sehat dan Asuransi Siaga. Pembeli tidak perlu repot mendatangi konter untuk aktivasi. Cukup menggosok pelindung PIN voucher dan mengirimkan melalui sms INC. Dalam beberapa menit, sms balasan aktivasi Asuransi Siaga didapat.

Untuk proses aktivasi Asuransi Sehat, pembeli voucher harus menunggu sekitar lima hari sebelum voucher tersebut aktif. Asuransi ini hanya berlaku satu tahun.

Bumida membanderol produk asuransi kecelakaan Asuransi Siaga ini dengan harga Rp 10.000, Rp 20.000, dan Rp 120.000. Pemilik polis akan mendapat garansi penggantian biaya pengobatan karena kecelakaan hingga Rp 1 juta. Sedangkan santunan meninggal atau catat tetap bisa mencapai Rp 25 juta-Rp 50 juta.

Bumida memasang harga Rp 50.000 dan Rp 200.000 untuk Asuransi Sehat. Tanggungan yang didapat berupa santunan rawat inap Rp 50.000-Rp 200.000 per hari untuk maksimal 45 hari perawatan.

Kepala Divisi Pemasaran Bumida David Apriandy optimistis produk ini diterima pasar. Apalagi INC mendistribusikan lewat cara mirip multi level marketing (MLM) agar tenaga penjual termotivasi.

David menegaskan, kerja sama ini belajar dari pengalaman tahun lalu ketika meluncurkan voucher sejenis tapi tidak sukses. "Secara konsep, ini baru dan mudah-mudahan bisa memikat," ujar David, Kamis (17/11).

Untuk mengajukan klaim, nasabah hanya perlu mengirimkan sms nomor anggota, PIN, nomor KTP dan nama. Setelah dihubungi dari pihak Bumida, nasabah baru memproses klaim ini. Santunan bisa turun paling lambat 10 hari kerja.

Bumida melepas produk ini untuk memikat segmen menengah ke bawah yang belum banyak tersentuh asuransi. Alasan lainnya, agar segmen ritel mereka semakin besar. Maklum dari total premi Rp 350 miliar hingga November, sekitar 80% merupakan segmen korporasi, sisanya ritel.

Bumida berharap, produk voucher asuransi ini mampu mendongkrak porsi ritel menjadi 25%. Sejak meluncur tiga bulan lalu, produk ini sudah menyentuh 5.000 orang. Bumida berharap, asuransi ini bisa menjangkau hingga 100.000 orang tahun depan.

Himalaya Insurance juga meluncurkan voucher asuransi kecelakaan. Himalaya membanderol produk ini di harga Rp 40.000. Besaran premi itu memberikan santunan perawatan Rp 1 juta dan Rp 5 juta apabila meninggal.

Direktur Utama Himalaya Insurance Kornelius Simanjuntak mengatakan, jumlah pemegang polis produk ini 5.000 orang sejak diluncurkan tahun lalu. Kornelius mengatakan, tujuan asuransi ini bukan untuk mengerek pendapatan segmen ritel. Melainkan agar masyarakat bisa terjangkau asuransi. "Apalagi jumlah pengguna sepeda motor sangat besar," ujarnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menilai, langkah anggotanya cukup kreatif. Industri asuransi memang belum banyak menggarap segmen bawah. Julian menambahkan, bila digarap dengan baik, pemain lain bisnis ritel ini bakal makin banyak. "Kalau kelihatan bagus perusahaan lain akan create juga," kata Julian. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×