kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GBG prediksi fraud di institusi finansial Indonesia meningkat


Minggu, 04 Oktober 2020 / 14:52 WIB
GBG prediksi fraud di institusi finansial Indonesia meningkat
ILUSTRASI. Money mule adalah jenis penipuan yang memadukan scam dengan first party frud dan penipuan ini sulit untuk dideteksi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

GBG memberikan Digital Risk Management dan Intelligence Platform untuk mencakup seluruh proses digital onboarding dan memonitor perjalanan transaksi pengguna.

Platform ini menawarkan pilihan untuk menambah modul GBG Machine Learning untuk mengurangi false positive dan modul orkestrasi lainnya untuk meningkatkan deteksi fraud dengan deretan solusi dari GBG untuk membantu institusi finansial dan pemerintah dalam memerangi fraud dan kejahatan siber finansial.

Teknologi digital end to end dan compliance memudahkan perbankan dan institusi finansial lainnya untuk memaksimalkan keakuratan deteksi penipuan hingga 30%, sehingga pengalaman pelanggan hingga upaya perlindungan di Indonesia dapat ditingkatkan.

Baca Juga: Masuk usia 43 tahun, berikut tantangan pasar modal Indonesia ke depan

Dalam menjalankan survey dan riset GBG berkolaborasi dengan The Asian Banker yang juga turut bekerjasama dengan 300 institusi finansial di 6 negara wilayah Asia Pasifik. Diantaranya, Australia, China, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis dampak penipuan pada institusi finansial dan teknologi.

Selanjutnya, dari riset ini bisa digunakan untuk mengurangi ancaman penipuan yang ada saat ini hingga mengatasi pola atau jenis penipuan baru.

Institusi finansial Indonesia juga tengah memerangi penipuan dan serangan siber yang semakin berkembang pesat di tengah meningkatnya penggunaan internet.

GBG melihat di tengah pandemi dan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penggunaan internet dalam kebutuhan finansial semakin meningkat.

Terutama, minat masyarakat sangat tinggi pada layanan pinjaman online yang kini menjadi prioritas teratas bagi 43% institusi finansial dalam menyediakan akses cepat pinjaman apabila PSBB kembali diperpanjang. GBG pun mengakui akselerasi produk pinjaman online di Indonesia melebihi negara-negara lain di Asia Pasifik tahun ini.

Selanjutnya: Startup Indonesia Riliv menangkan award Google

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×