kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.214   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Geber ekspansi, BCA Syariah dan BRI Agro memperkuat modal


Selasa, 20 Agustus 2019 / 17:19 WIB
Geber ekspansi, BCA Syariah dan BRI Agro memperkuat modal
ILUSTRASI. BCA Syariah dan BRI Agro memperkuat modal untuk kebutuhan ekspansi bisnis.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak usaha milik bank besar tengah bersiap melakukan ekspansi di sisa tahun 2019 dan tahun 2020 mendatang. Untuk kebutuhan ekspansi, anak usaha tersebut butuh sokongan modal dari induk usaha.

PT Bank BCA Syariah, contohnya, pada bulan Agustus 2019 akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 1 triliun dari induk anak usaha yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100). Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih menerangkan, dana tersebut nantinya akan dipakai untuk ekspansi pembiayaan dan operasional.

"Kami akan mulai serius masuk ke teknologi, terutama pembentukan core business yang lebih digital," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/8).

Baca Juga: Bank Indonesia berjanji akan menertibkan operasional Alipay dan WeChat

Menurutnya, sepanjang tahun 2019 ini BCA Syariah tengah serius masuk ke pasar digital. Bank syariah ini sudah menjalin beberapa kerjasama dengan perusahaan teknologi seperti Blibli.com untuk memperbesar pasar pembiayaan.

Sebelumnya, BCA Syariah juga telah meneken kerjasama dengan perusahaan rintisan Pergiumroh untuk sebagai salah satu mitra pembiayaan umrah. Hingga akhir tahun, John juga menyebut, ada beberapa perusahaan teknologi lagi yang akan digandeng BCA Syariah. "Tentunya harus membangun infrastruktur, supaya lebih leluasa dalam membangun kerjasama terutama dengan fintech," lanjutnya.

Adapun, suntikan modal sebesar Rp 1 triliun dari BCA merupakan dana segar baru setelah di tahun 2015 BCA menyuntik dana sebanyak Rp 400 miliar. Lewat tambahan modal di bulan ini, rasio kecukupan modal BCA Syariah menjadi 37% dari sebelumnya 25%.

Baca Juga: Bank kecil menanti suntikan modal pemegang saham

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) juga punya rencana penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Rencananya, aksi korporasi ini mencakup penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto memastikan rencana tersebut bakal dilangsungkan pada kuartal III 2019.

Dana tersebut akan dipakai untuk memperkuat permodalan BRI Agro agar naik kelas ke kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III. "HMTED masih tetap sesuai jadwal, untuk nilai juga masih sama. Sejauh ini lancar," terang Agus.

Catatan saja, saat ini kepemilikan saham BRI Agro sebanyak 87,10% dipegang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100). Sementara sisanya dimiliki Dana Pensiun Perkebunan dan masyakat, dengan porsi kepemilikan masing-masing 6,33% dan 6,57%.

Baca Juga: Anak usaha bank BUKU IV dorong kontribusi ke induk

Sementara PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) belum akan mendapat tambahan modal tahun ini. Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan pihaknya baru akan mendapatkan modal di tahun 2020, nilainya pun masih belum ditentukan.

Ini karena pada akhir tahun 2018 lalu, Bank Mantap sudah mendapat suntikan dana sebesar Rp 500 miliar dari pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×