Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Selasa (29/11) mendatang. RUPSLB ini bakal meminta restu kepada pemegang saham terhadap dua mata agenda.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menuturkan, RUPSLB ini mengagendakan perubahan pengurus perseroan dan perubahan anggaran dasar perseroan. Sayangnya, Permana tidak mau merinci lebih detail apa saja yang akan dibahas di dua mata agenda tersebut.
Yang pasti, pada awal November 2022, Purnomo B Soetadi selaku Direktur Konsumer Bank Muamalat resmi mengundurkan diri dari jajaran direksi Bank Muamalat.
Adapun RUPSLB Bank Muamalat ini akan digelar di Ballroom BJ Habibie - Muamalat Tower Lantai 2 Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Jakarta 12940, Indonesia pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Asal tahu saja, Bank Muamalat membukukan laba bersih senilai Rp 31,61 miliar hingga akhir September 2022. Naik 332,42% year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu Rp 7,31 miliar.
Baca Juga: Melesat 332,42%, Bank Muamalat Raup Laba Bersih Rp 31,61 Miliar per September 2022
Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi alias fee based income yang mencapai Rp 568,97 miliar. Nilai ini meningkat 70,51% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 333,68 miliar.
Sehingga, laba operasional dari bank syariah pertama ini melesat 112,25% yoy dari Rp 31,34 miliar menjadi Rp66,52 miliar di sembilan bulan pertama 20222.
Sedangkan modal inti Bank Muamalat kiat kokoh naik 17,4% year on year dari Rp 4,31 triliun menjadi Rp 5,06 triliun per akhir September 2022.
Permana mengatakan, kenaikan kinerja ini lantaran bisnis yang dijalankan Bank Muamalat sudah kembali ke koridor normalnya. Maklum, Bank Muamalat baru saja mendapatkan kepastian investor dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Selain mencari investor baru ini, Bank Muamalat cenderung menahan bisnis. Permana menyebut tahun 2022 masih menjadi tahun konsolidasi bagi Bank Muamalat.
“Kondisi sekarang sudah berbalik, berbeda dengan setahun lalu, saat BPKH belum masuk, modal belum ada, masalah masih banyak. Sekarang masalahnya sudah selesai semua, dan kami mulai bangun aset dan profitabilitas makin bagus,” ujar Permana di Jakarta pada Selasa (22/11).
Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) berhasil ditekan dari 4,94% menjadi 2,35% pada September 2022.
Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat terpantau tumbuh tipis dari Rp 43,82 triliun pada September 2021 menjadi Rp 44,95 triliun tahun ini.
Sedangkan net operating margin (NOM), misalnya, naik menjadi 0,18%. Sementara itu, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing berada di posisi 0,09% dan 0,84%.
Baca Juga: Bank Muamalat Bidik Salurkan Pembiayaan Umrah dan Haji Plus Rp 30 M hingga Akhir 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
