Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemain utama dalam industri halal. Meski persentase penduduk muslim di Indonesia mencapai 88% dari total jumlah penduduk, ternyata share perbankan syariah baru mencapai 5-6%.
Hal ini diungkatkan oleh Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah Kokok Alun Akbar dalam sebuah diskusi yang diadakan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah bertema Pengembangan Pariwisata Halal Berbasis Kearifan Lokal dan Sinergi Dengan Lembaga Keuangan Syariah. Diskusi digelar di Auditorium Sukadji Ranuwiharjo, Gedung MM FEB Universitas Gajah Mada pada 16 Oktober 2019.
Baca Juga: Nasabah BRI Syariah, ini cara registrasi aplikasi mobileBRIS
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekaligus membangun kesamaan berpikir di antara pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata halal. Harapannya bisa membawa Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global.
Dalam diskusi ini Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah Kokok Alun Akbar mengatakan, mengenai pengembangan pariwisata halal yang disinergikan dengan lembaga keuangan syariah.
“Kami selaku salah satu Lembaga Jasa Keuangan Syariah di Indonesia sudah menyiapkan layanan simpanan, pembiayaan, lengkap dengan fitur-fitur pembayaran yang bisa digunakan pelaku industri dan konsumen industri halal," kata dia dalam siaran pers hari ini.
Sebagai contoh, untuk travel yang menyediakan layanan pariwisata halal baik dalam maupun luar negeri, kami siapkan Giro Faedah BRIsyariah iB, cash management system, dan bank garansi bagi biro perjalanan umrah.
Baca Juga: BRIsyariah resmi meluncurkan BRISPay di iB vaganza Palembang
Untuk nasabah perorangan pun kami sudah menyiapkan berbagai fitur layanan agar bisa bertransaksi secara online di manapun, kapanpun melalui BRIS Online. Nasabah bisa melakukan pembayaran rekening listrik, telepon, internet, tiket, pembelanjaan di digital market place, dan pembayaran menggunakan QR Code BRIS Online.
Contoh lain layanan keuangan syariah terintegrasi untuk mendukung pariwisata yang sudah bisa dimanfaatkan masyarakat yaitu e-boking paket wisata Gunung Semeru di Jawa Timur. Wisatawan bisa melakukan reservasi melalui website, lalu membayar lewat virtual account BRIsyariah. “Ke depannya kami akan memperluas kerjasama untuk mendukung pariwisata di Indonesia agar makin banyak kemudahan layanan keuangan syariah yang bisa dirasakan masyarakat,” tutur Alun.
Di sisi pembiayaan, kata dia pihaknya sangat mendukung pelaku industri halal untuk memajukan usahanya. Dukungan ini kami wujudkan dalam bentuk pembiayaan modal kerja bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnisnya. "Sementara di sisi ritel konsumer, kami bisa membantu nasabah mewujudkan impian perjalanan nasabah melalui tabungan dan pembiayaan.” imbuh dia.
Dengan layanan lengkap, Alum berharap masyarakat tidak ragu lagi membuka tabungan atau mengajukan pembiayaan di bank syariah. "Ke depannya kami akan terus meningkatkan layanan agar image “lama dan mahal” yang menempel pada bank syariah akan lepas. Sebaliknya, kami akan menghadirkan layanan yang cepat dan tepat bagi nasabah melalui pengembangan teknologi informasi. Insya Allah berkah dan membawa faedah.” imbuh dia.
Baca Juga: Turun lagi, harga saham Bank BRIsyariah (BRIS) sentuh level terendah
Tidak hanya untuk transaksi, BRIS Online juga bisa digunakan untuk berdonasi. pihaknya sudah bekerja sama dengan BAZNAS, Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan beberapa lembaga penyalur donasi lainnya. "Jadi satu aplikasi untuk semua. Bisa dikatakan, sistem pembayaran syariah terintegrasi," kata dia.
Untuk memperluas market share perbankan syariah di Indonesia, sepanjang 2019 BRIsyariah juga terus menambah kerjasama dengan berbagai institusi dan korporasi. BRIsyariah yang telah ditunjuk dan dipercaya pemerintah dalam menyalurkan gaji PNS, TNI dan POLRI.
Hingga September 2019 sudah ada 146 institusi yang menjalin kerja sama dengan BRI Syariah untuk pembayaran gaji. “Semakin banyak satker dan institusi yang bekerjasama, akan berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian syariah di Indonesia,” tutup Alun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News