kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genggam saham LinkAja, tiga bank pelat merah ini sudah setor modal ke Finarya


Sabtu, 03 Agustus 2019 / 06:15 WIB
Genggam saham LinkAja, tiga bank pelat merah ini sudah setor modal ke Finarya


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memenuhi setoran modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) tahap pertama yang jatuh pada 31 Juli 2019, pengelola platform LinkAja, bank-bank pelat merah yakni BRI, BNI dan Bank Mandiri telah merealisasikan suntikan modal ke anak usahanya untuk meneruskannya ke Finarya. Maklum, sebagai lembaga keuangan, bank-bank ini tak bisa langsung menyuntikkan modal ke institusi di luar lembaga jasa keuangan.

Pada tahap pertama ini, tiga bank bank pelat merah yakni BNI, BRI dan Bank Mandiri telah merealisasikan suntikan modal ke anak usahanya demi menggenggam modal LinkAja. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, telah menambah penyertaan modal ke entitas anaknya, yaitu PT BNI Sekuritas sebanyak 225 juta saham senilai Rp 225 miliar. 

Baca Juga: Demi menggenggam saham LinkAja, BRI dan BNI ramai-ramai suntik anak usaha

Corporate Secretary BNI Meliana dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (1/8) mengatakan, Jumlah penyertaan modal BNI merupakan 75% dari total 100% saham yang diterbitkan BNI Sekuritas, atau setara 300 juta lembar saham senilai Rp 300 miliar. Bank berlogo angka 46 ini juga menyatakan kesediaannya untuk mengeksekusi sisa 25% saham senilai Rp 75 miliar jika pemegang saham lain, yaitu SBI Financial Services Co. Ltd tidak mengambil porsinya.

Pasca eksekusi ini, modal disetor BNI ke BNI sekuritas kini menjadi Rp 433,13 miliar. Dan jika pemegang saham lain tak mengeksekusi haknya, kepemilikan BNI akan berubah menjadi 75% menjadi 92,32%, sedangkan porsi kepemilikan SBI Financial akan terdilusi dari 25% menjadi 7,68%.

Aksi penambahan modal BNI Sekuritas ini merupakan bagian dari penyertaan modal BNI ke Finarya. Sebab, sebagai sebuah bank BNI tak bisa langsung menyertakan modal ke Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Di sisi lain, BNI sekuritas menjadi kendaraan sebab saat ini BNI juga belum merampungkan akuisisi terhadap perusahaan modal ventura. Sementara jadwal penyertaan modal ke Finarya tahap pertama jatuh pada 31 Juli 2019 lalu.

Sebelumnya Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo telah menyatakan bahwa untuk penyertaan modal tahap pertama ke Finarya, BNI memang akan menggunakan BNI Sekuritas.

“Untuk penyertaan modal kedua dan ketiga tentunya kami harap akan dilakukan melalui perusahaan modal ventura,” kata Anggoro belum lama ini.

Aksi serupa juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Pada Selasa (30/7), BRI telah menambah modal ke entitas anaknya yaitu PT BRI Ventura Investama senilai Rp 800 miliar sebagai cara untuk menyertakan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola platform pembayaran digital LinkAja.

Aksi ini dilakukan BRI dengan mengeksekusi 800.000 saham BRI Ventura. Pasca transaksi, BRI kini menggenggam 1,01 juta saham senilai Rp 1,01 triliun di BRI Ventura.

“Peningkatan penyertaan modal sebesar Rp 800 miliar menyebabkan porsi kepemilikan kami di BRI Ventura setelah tambahan modal menjadi 99,96%,” kata Corporate Secretary BRI Bambang Tri Baroto dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/7).

Aksi yang dilakukan bank terbesar di tanah air ini kemungkinan besar merupakan bagian dari penyertaan modal BRI ke Finarya.

BRI Ventura menjadi kendaraan sebab sebagai bank, BRI tak bisa melakukan penyertaan modal secara langsung kepada Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Penyertaan modal BRI ke Finarya akan dilakukan dalam beberapa tahap hingga akhirnya kepemilikan BRI menjadi di Finarya mencapai 17,03%. 

BNI kelak juga akan menyertakan modal hingga 17,03% kepemilikan saham Finarya yang akan dilakukan dalam beberapa tahap. Sedangkan untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura, BNI telah menyiapkan dana hingga Rp 600 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, Bank Mandiri juga telah menunaikan kewajibannya menyetor modal ke Finarya pada Rabu (31/7) lalu. Menurutnya, suntikan modal ke Finarya dilakukan lewat entitas anaknya yakni PT Mandiri Capital Indonesia.

"Sudah setor modal ke Finarya kemarin Rabu (31/7) melalui Mandiri Capital," kata pria yang akrab disapa Tiko ini kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8).

Baca Juga: Setor modal ke LinkAja, Bank Mandiri suntik Mandiri Capital Rp 300 miliar

CEO Mandiri Capital Eddi Darmasaputra juga membenarkan hal ini. Ia menjelaskan untuk penyertaan modal ke LinkAja, Bank Mandiri juga telah menambah modal ke Mandiri Capital.

“Bank Mandiri sudah suntik modal ke Mandiri Capital lebih dari Rp 300 miliar yang peruntukannya memang untuk Finarya,” kata Eddi.

Mandiri Capital jadi kendaraan sebab sebagai bank, Bank Mandiri tidak bisa melakukan penyertaan modal secara langsung kepada Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Penyertaan modal Bank Mandiri ke Finarya akan dilakukan dalam beberapa tahap hingga akhirnya kepemilikan Bank Mandiri di Finarya sebesar 17,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×