kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Genjot kredit mikro, BRI berkongsi dengan PNM, Pegadaian dan LinkAja


Jumat, 28 Februari 2020 / 18:44 WIB
Genjot kredit mikro, BRI berkongsi dengan PNM, Pegadaian dan LinkAja
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi melalui ATM salah satu bank pemerintah di Jakarta.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat perusahaan pelat merah siap berkongsi untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro. Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja.

Khususnya BRI, PNM dan Pegadaian telah mengantongi amanat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan kredit mikro. Sama-sama menggarap segmen mikro, maka itu kementerian bentuk kongsi demi memperluas pemasaran, efisiensi serta adanya sinergi antar lembaga.

Pangsa pasar BRI memang utamanya ada di segmen UMKM dan menjadi bank yang mendapat alokasi kredit usaha rakyat (KUR) terbesar. Tahun ini segmen mikro tetap akan jadi andalan perseroan untuk mendorong pertumbuhan kredit hingga 12%.

Baca Juga: BRI kaji menurunkan suku bunga KPR

Sementara Pegadaian juga punya program serupa, menyalurkan pembiayaan ke segmen mikro melalui program kredit Ultra Mikro (UMi) yang menargetkan pelaku usaha yang tak terjangkau KUR. Program serupa bertajuk Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) juga dimiliki PNM.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengaku, melalui kerjasama ini bisa mengoptimalkan penyaluran UMi. Terlebih, pembentukan kongsi tersebut akan mengkonsolidasi sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan.

Ia menyebut BRI mempunyai sumber daya yang menyokong penyaluran mikro mulai dari jaringan, dukungan digital melalui sistem BRILink. Ini merupakan perluasan layanan BRI dengan menggandeng nasabah menjadi agen yang kini mencapai 400.000-500.000 orang.

“Dengan begitu PNM maupun Pegadaian bisa menggunakan jaringan dan agen BRILink untuk mengumpulkan kredit. Sementara pembayaran non-tunai melalui LinkAja,” kata Harianto kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).

Selain jaringan, Pegadaian dan PNM juga bisa memanfaatkan sistem penilaian kredit dari BRI dan LinkAja. Dengan begitu, proses bisnis kali ini bisa terkoneksi secara digital sehingga lebih efisien. Bahkan produk UMi dan tabungan emas Pegadaian bisa diakses melalui BRILink.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×