kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Genjot laba 2017, ini strategi BNI Multifinance


Selasa, 21 Maret 2017 / 14:01 WIB
Genjot laba 2017, ini strategi BNI Multifinance


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

JAKATA. Setelah berkutat dengan kerugian selama enam tahun berturut-turut, BNI Multifinance akhirnya mencatatkan kinerja positif tahun lalu. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini akhirnya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 8,1 miliar pada akhir 2016.

Sebelumnya, tahun 2015, BNI Multifinance merugi Rp 12 miliar. Direktur Utama BNI Multifinance, Suwaluyo menyebutkan keberhasilan perusahaan berkat penerapan strategi selective low risk yang dijalankan secara konsisten.

Ia membeberkan, dengan selective low risk, BNI Multifinance menyasar debitur-debitur loyal BNI, nasabah-nasabah Emerald BNI, pegawai yang payroll-nya lewat BNI dan perusahaan dari grup BNI, baik yang merupakan anak usaha langsung maupun di luar anak usaha tapi masuk dalam grup, plus BUMN dan BUMD.

Menurut Suwaluyo, dengan strategi ini, pembiayaan bermasalah BNI Multifinance tergolong sangat kecil. Non performing finance (NPF) gross BNI Multifinance hanya 0,26%, sementara, NPF nett 0%.

Meski selama ini segmen konsumer mendominasi yaitu hingga 70%, namun Suwaluyo menyebut, BNI Multifinance tidak memiliki fokus segmen. Pasalnya, dengan strategi selective low risk yang ia terapkan, semua kebutuhan selective low risk customer kalau bisa akan dilayani. Bisa dalam bentuk modal kerja, investasi atau multiguna.

Adapun, tahun 2017, BNI Multifinance memasang target kenaikan laba bersih yang sangat tinggi. "Dengan strategi selective low risk customer serta ekspansi satu cabang dan lima account officer (AO) remote, kami menargetkan pembiayaan tumbuh hingga Rp 1,2 triliun dan laba bersih tumbuh 221% menjadi Rp 26,5 miliar," ujar Suwaluyo.

Untuk ekspansi, Suwaluyo mengatakan, telah membidik sejumlah daerah yang potensial untuk ditempatkan AO remote atau petugas marketing di luar kantor BNI Multifinance. Daerah-daerah tersebut antara lain Denpasar, Banjarmasin, Pekanbaru, Makassar dan Palembang. Nantinya, AO remote ini akan menggunakan ruang di kantor cabang BNI setempat untuk beroperasi. Sementara, ekspansi berupa pembukaan cabang baru dilakukan di Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×