kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Genjot pembiayaan, MTF butuh pendanaan hingga Rp 15 triliun di sepanjang 2021


Senin, 01 Maret 2021 / 14:43 WIB
Genjot pembiayaan, MTF butuh pendanaan hingga Rp 15 triliun di sepanjang 2021
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di MTF Customer Experience Lounge, Jakarta, Jumat (22/1).(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan senilai Rp 20 triliun. Guna mendukung rencana bisnis itu, MTF membutuhkan pendanaan sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. Adapun tahun 2020 lalu, MTF mencatatkan total pendanaan senilai Rp 15 triliun.

“Kebutuhan funding MTF tahun ini dari perbankan dan obligasi. Menyesuaikan joint financing kita dengan Bank Mandiri,” ujar Direktur Keuangan MTF Armendra kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/2).

Tahun ini perusahaan akan melanjutkan untuk melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) V tahap 2 sekitar Rp 1,5 triliun. Selain untuk pembiayaan, pendanaan itu juga untuk memenuhi dua obligasi yang akan jatuh tempo pada Juni 2021 senilai Rp 680 miliar.

Baca Juga: Strategi industri multifinance siapkan pendanaan untuk pembiayaan pada 2021

Juga obligasi yang akan jatuh tempo pada Oktober 2021 senilai Rp 100 miliar. Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini akan menjaga komposisi pendanaan 70% dari pinjaman bank dan 30% dari surat utang. 

Meski masih dalam kondisi pandemi, MTF memacu pembiayaan di awal tahun. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan pembiayaan baru di sepanjang Januari 2021 mencapai Rp 1,4 triliun. Ia menyatakan nilai itu masih jauh tertinggal dari Januari 2020 yang mencapai Rp 2,3 triliun. Maklum awal tahun lalu pandemi Covid-19 belum menyakiti perekonomian Indonesia. 

Kendati masih kecil, Harjanto yakin pembiayaan sepanjang 2021 bisa mencapai Rp 20 triliun. Lebih baik 19,76% yoy dibandingkan realisasi pembiayaan tahun lalu senilai Rp 16,7 triliun. 

“Kalau outstanding aplikasi harusnya bisa mencapai Rp 1,5 triliun di Januari 2021. Tetapi stok Vin Code 2021 di dealer belum semua tipe ada sehingga pembiayaan tidak bisa optimal,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Akulaku Finance catat pembiayaan tumbuh lebih dari 40% sepanjang 2020

Segmen ritel sebenarnya masih menunjukkan permintaan yang bagus di awal tahun. Begitupun untuk segmen kendaraan roda empat baru. Dari segi wilayah, Kalimantan juga masih memiliki permintaan pembiayaan yang kuat. Lantaran dampak pandemi di pulau ini tidak separa Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

“Februari hingga Maret nanti masih akan mirip dengan Januari. Perkiraan kami di April akan lebih baik dan melanjutkan tren yang bagus ke depannya. Seiring dengan penangan pandemi secara bertahap dan tipe-tipe mobil baru di prediksi mulai tampil pada April,” pungkas Harjanto.

Selanjutnya: Danamas salurkan pinjaman Rp 234,64 miliar pada bulan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×