kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GoPay tingkatkan jaring keamanan transaksi non-tunai lewat fitur biometrik


Sabtu, 12 September 2020 / 12:16 WIB
GoPay tingkatkan jaring keamanan transaksi non-tunai lewat fitur biometrik
ILUSTRASI. PayLater Gojek. KONTAN/Muradi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek telah melengkapi fitur biometrik pada GoPay berupa sidik jari dan verifikasi wajah. Fitur ini bertujuan untuk memverifikasi transaksi non-tunai di luar layanan Gojek. 

Fitur sidik jari telah tersedia di seluruh pengguna smartphone Android dan dan verifikasi wajah mulai tersedia di platform iOS. Dengan begitu maka terjadi kombinasi antara apa yang diingat (username/password) dengan apa yang dimiliki (wajah/jari). 

Fitur biometrik GoPay merupakan bagian dari Gojek SHIELD, rangkaian teknologi keamanan pada aplikasi Gojek yang canggih dan komprehensif. ”GoPay berkomitmen terus menjadi layanan uang elektronik yang aman dan nyaman untuk pengguna,” ujar Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata dalam keterangan resminya, Sabtu (12/99).

Baca Juga: Fintech Cicil telah salurkan pembiayaan Rp 171 miliar

Budi menambahkan, perlindungan transaksi GoPay, Budi mengatakan, juga dilengkapi dengan proteksi ekstra ‘Jaminan Saldo GoPay Kembali’ yang menjamin kehilangan saldo yang terjadi di luar kendali pengguna. 

Fitur biometrik GoPay disambut positif banyak pihaknya. Inovasi dari layanan uang elektronik yang merupakan bagian dari super-app Gojek itu menghadirkan tingkatan dari jaring keamanan sehingga transaksi non-tunai semakin aman dan nyaman.

”Dari sisi keamanan, terdapat multi sector authentication. Dalam hal ini maksudnya ada authentication dan authorization (ontentikasi dan otorisasi). Dengan ini maka ada jaringan keamanan yang memastikan sistem aplikasi bisa mengenal siapa yang sedang akses sistem. Apakah diri kita asli atau orang lain,” ungkap pengamat teknologi dari Researcher Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Adityo Hidayat.

Adityo mengatakan, sistem biometrik melekat pada diri sendiri seperti sidik jari, bentuk wajah, dan  retina. Sehingga saat ponselnya hilang, aplikasi GoPay tetap aman. Sebab jika bukan si pemilik hotel maka tidak bisa akses walaupun sudah dapat SMS OTP.

Baca Juga: Mulai berkembang tahun 2016, begini kondisi fintech Indonesia hingga kuartal II-2020

Ke depan, kata Adityo, ketika semakin banyak aplikasi mengikuti langkah GoPay menggunakan fitur biometrik itu maka semakin positif. Sebab transaksi keuangan non-tunai dan termasuk mobile banking terus meningkat. ”Fitur Biometrik ini bagus sekali. Jadi bisa diketahui bahwa yang akses bukan orang lain, bukan seseorang yang memalsukan diri kita. Maka dengan ini sudah bertingkat otentikasinya,” tegasnya. 

Dari aspek keamanan IT, tambah Adityo, terdapat dua perspektif yang muncul dari penggunaan biometrik. Pertama memiliki unsur convenience (kenyamanan) dan kedua security (keamanan) yang lebih baik. 

Selanjutnya: Medan Pertarungan Gojek dan Grab Memanas di Layanan Fintech

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×