kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab dan OVO luncurkan PATRIOT untuk dukung perluasan dan percepatan digitalisasi


Kamis, 21 Oktober 2021 / 13:56 WIB
Grab dan OVO luncurkan PATRIOT untuk dukung perluasan dan percepatan digitalisasi
ILUSTRASI. Logo OVO. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grab bersama OVO, meluncurkan PATRIOT (Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah), untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Program ini  menjadi langkah strategis bagi Grab dan OVO untuk membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Diluncurkan di kota Surakarta, Grab OVO PATRIOT melingkupi beberapa inisiatif dari kedua perusahaan tersebut yang bertujuan untuk memperluas pemanfaatan teknologi untuk transaksi online, baik dari sektor ritel maupun pemerintah.  

Grab OVO PATRIOT berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar, yaitu digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyambut baik inisiatif pembayaran secara cashless karena dinilai tidak hanya memudahkan penjual dan pembeli, tetapi juga bagi para kepala dinas. 

Baca Juga: Jangan sampai jadi korban, ini daftar pinjol legal dan ilegal 2021

“Sudah ada 44 pasar tradisional yang kami siapkan untuk onboarding termasuk diantaranya Pasar Legi dan Purwasari. Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli agar terbiasa dengan situasi sekarang. Pandemi memaksa kita sebagai pembeli dan penjual untuk lebih melek digital. Mari kita beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia,” jelas Gibran dalam keterangan resmi, Kamis (21/10).

Ridzki Kramadibrata sebagai President of Grab Indonesia pun bilang kalau program ini diharapkan bisa membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Menurutnya, kolaborasi ini bisa meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke platform digital terutama pedagang pasar tradisional sebagai upaya mendukung target pemerintah mencapai 30 juta UMKM di 2024. 

“Di Kota Solo sendiri, saat ini tercatat ada 82.531 UMKM yang beroperasi dan kami percaya setiap UMKM ini menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar untuk dapat berkembang pesat di ranah digital,” ujar Ridzki.

Adapun, digitalisasi pasar di Solo saat ini terdiri dari empat zona pasar dan UMKM Solo, yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan - Pasar Gilingan, Pasar Jongke - Pasar Kembang, dan Pasar Kliwon. Grab bersama OVO melakukan edukasi dan adopsi platform digital (onboarding) pedagang pasar ke dalam ekosistem digital dan metode pembayaran QRIS. 

Baca Juga: Perbankan kian agresif menggandeng perusahaan fintech P2P lending

Setelah bergabung dengan ekosistem Grab dan OVO, para pedagang pasar mendapatkan insentif dana bergulir sebagai fasilitas penyelesaian transaksi di hari yang sama.

Selain itu, untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan negara, OVO telah menyediakan layanan pembayaran online bagi PDAM, PLN, BPJS dan Pajak Bumi dan Bangunan di 109 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. 




TERBARU

[X]
×