kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Great Eastern General Targetkan Pendapatan Premi Rp 932 Miliar pada 2025


Jumat, 06 Desember 2024 / 17:57 WIB
Great Eastern General Targetkan Pendapatan Premi Rp 932 Miliar pada 2025
ILUSTRASI. Pendapatan premi GELIndo naik: Suasana pelayanan nasabah di kantor PT. Great Eastern Life Indonesia (GELIndo), Jakarta Selatan, Senin (23/8). GELIndo mencatat pendapatan premi baru di Semester I-2010 sebesar RP 79,4 miliar atau naik 472% dibanding pendapatan premi periode yang sama tahun 2009 yang hanya sebesar Rp 13,9 miliar. KONTAN/Baihaki/23/8/2010


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 932 miliar pada 2025, atau meningkat 15% dibandingkan target pada 2024. Adapun Great Eastern General Insurance menargetkan pendapatan premi pada 2024 sebesar 760 miliar.

Untuk mencapai target dobel digit tersebut, Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan pihaknya akan berfokus menggenjot kinerja di beberapa lini asuransi.

"Kami berfokus pada kelas bisnis sektor asuransi properti Small and Medium Enterprise (SME) dan retail yang didukung oleh channel penjualan utama kami, yaitu agency, broker, bancassurance, serta digital affinity," katanya kepada Kontan, Jumat (6/12).

Baca Juga: Target Asuransi Umum Masih Bisa Dipenuhi

Sementara itu, Linggawati tak memungkiri ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi pada 2025. Hal itu bisa saja menghambat pertumbuhan kinerja.

Salah satu tantangannya, yakni kondisi konflik global, termasuk konflik Timur-Tengah dan Russia. Linggawati menerangkan kondisi itu bisa berdampak pada perkembangan asuransi pengangkutan. Sebab, banyak kegiatan ekspor dan impor berpotensi terganggu.

"Tantangan lain, yakni kondisi bisnis untuk beberapa sektor juga mengalami penurunan semisal tekstil yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar," tuturnya.

Tantangan terakhir, yaitu kondisi ekonomi global cukup memengaruhi deflasi beruntun yang terjadi di Indonesia. Linggawati mengatakan perusahaan-perusahaan berbasis impor sudah tidak bisa menyerap tenaga kerja baru karena pasar yang bermasalah. Hal-hal tersebut secara langsung memengaruhi perkembangan industri asuransi di Indonesia.

Sampai November 2024, Linggawati mengatakan GEGI meraih premi sebesar Rp 776 miliar. Nilai itu naik sebesar 22,7%, dibandingkan periode sama tahun lalu. Dia menyebut penyumbang pendapatan premi terbesar berasal lini bisnis asuransi properti dengan porsi 54%. 

Baca Juga: Great Eastern Optimistis Pendapatan Premi Industri Bisa Tumbuh Sesuai Proyeksi AAUI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×