kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Great Eastern Pilih Garap Lini Asuransi dengan Rasio Klaim yang Lebih Terkendali


Jumat, 07 November 2025 / 17:52 WIB
Diperbarui Jumat, 07 November 2025 / 19:28 WIB
Great Eastern Pilih Garap Lini Asuransi dengan Rasio Klaim yang Lebih Terkendali
ILUSTRASI. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) membukukan pendapatan premi sebesar Rp 30 miliar dari lini bisnis asuransi rekayasa (engineering insurance) hingga Agustus 2025.


Reporter: Albar Maulana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi yang masih dibayangi ketidakpastian, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) memilih untuk fokus pada lini bisnis dengan rasio klaim yang lebih terkendali.

Asal tahu saja, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) per kuartal II-2025, salah satu lini bisnis dengan rasio klaim terbesar adalah asuransi kesehatan dan kredit, dengan masing-masing rasio sebesar 63,4% dan 82%. 

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menyampaikan bahwa perusahaan tidak memiliki produk asuransi kesehatan dan kredit, serta telah menghentikan penjualan produk asuransi marine hull sejak 2017.

Baca Juga: Pendapatan Premi Great Eastern General Insurance Tumbuh 13,5% pada Kuartal III-2025

“Keputusan ini diambil sejalan dengan risk appetite perusahaan yang mengarah pada pertumbuhan profitabilitas. Produk-produk tersebut sangat rentan terhadap fluktuasi kurs dolar AS dan dampak kondisi ekonomi yang kurang stabil,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (5/11/2025).

Sebagai gantinya, GEGI memperkuat portofolio di lini yang dinilai lebih stabil, seperti asuransi properti, pengangkutan, dan liability. Linggawati bilang perusahaan juga memperluas fokus pada produk-produk personal lines dan UMKM, seperti asuransi rumah tinggal, perjalanan, gadget, kecelakaan diri, serta properti untuk segmen usaha menengah.

“Perusahaan kini lebih selektif dalam melakukan penutupan asuransi dan mengurangi risiko yang berkategori high risk dan tidak berkelanjutan,” jelas Linggawati.

Baca Juga: Great Eastern General Insurance Catat Premi Digital Rp 65 Miliar hingga Juli 2025

Selain selektivitas bisnis yang diperketat, Linggawati mengatakan pengelolaan klaim juga dilakukan melalui proses yang lebih transparan dan profesional. Dia bilang perusahaan melakukan technical review untuk menekan potensi kebocoran klaim, serta melakukan negosiasi dan subrogasi guna memulihkan dana dari pihak ketiga.

“Proses klaim menjadi aspek penting karena berkaitan langsung dengan kepuasan nasabah dan reputasi perusahaan. Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang cepat dan tepat,” ucapnya.

Baca Juga: Great Eastern General Insurance (GEGI) Bidik Pendapatan Premi Rp 953 Miliar di 2025

Selanjutnya: Morgan Stanley, Citi, UBS Percaya BoE Bakal Pangkas Suku Bunga Desember 2025

Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×