kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gubernur BI: Wealth management 23 bank yang diperiksa sangat rentan risiko


Jumat, 27 Mei 2011 / 16:02 WIB
Gubernur BI: Wealth management 23 bank yang diperiksa sangat rentan risiko
ILUSTRASI. Kantor PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Dari hasil pemeriksaan layanan wealth management di 23 bank, Bank Indonesia (BI) menyimpulkan, semuanya dinyatakan belum siap dan memiliki kelemahan yang cukup serius.

“Ada kelemahan di sana sini,” ujar Gubernur BI, Darmin Nasution, Jumat (27/5).

Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, menambahkan kelemahan yang banyak ditemukan antara lain risk management yang belum siap, tatap muka antara relation manager (RM) dan nasabah yang kurang, menggampangkan cara berjualan. “Nasabah juga tak dijelaskan mengenai risiko investasi di layanan ini. Yang terparah adalah mereka masih menggunakan blangko kosong,” ujar Difi A Johansyah, Kabiro Humas BI.

Selain itu, masih banyak staf bank di wealth management yang tidak bersertifikasi, padahal untuk menangani nasabah kaya ini dibutuhkan sertifikasi sesuai dengan sistem dan prosedur.

BI berharap, perbankan memiliki layanan wealth management lebih singkat memperbaiki sistem dan prosedurnya. ”Tak hanya itu, kepentingan nasabah juga perlu dijunjung tinggi, misalnya nasabah harus merasa aman dan nyaman terhadap produk investasi tersebut,” ujar Difi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×