Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Mandiri memprediksi penurunan giro wajib minimum (GWM) primer dalam rupiah dari 8% menjadi 7,5% oleh Bank Indonesia akan berefek positif ke kinerja perseroan.
Efek pertama yaitu ada tambahan likuiditas. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, potensi penambahan likuiditas dari penurunan GWM ini adalah sebesar Rp 2,8 triliun. Nantinya likuiditas ini diharapkan bisa dimasukkan ke sektor penyaluran kredit yang mempunyai margin tinggi dan NPL rendah.
Jika diasumsikan selisih bunganya 10%, berarti Mandiri berpotensi mendapatkan bunga sebesar Rp 280,3 miliar. “Diharapkan dari penurunan ini, jumlah penyaluran kredit Mandiri juga akan bertambah,” kata Rohan, Kamis, (19/11).
Namun, Rohan mengatakan, penurunan GWM ini tidak akan terlalu berpengaruh ke cost of fund perseroan. Hal ini karena jumlah penurunan GWM yang tidak terlalu besar, yakni hanya sebesar 0,5%. Begitu juga kepada loan to deposit ratio (LDR) yang diprediksi juga tidak akan terlalu banyak berpengaruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News