kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Hanya Saham BCA yang Ditutup Menguat di Antara Big Banks Lain, Simak Penjelasannya


Jumat, 19 September 2025 / 18:30 WIB
Diperbarui Jumat, 19 September 2025 / 19:21 WIB
Hanya Saham BCA yang Ditutup Menguat di Antara Big Banks Lain, Simak Penjelasannya
ILUSTRASI. Suasana di Banking Hall BCA, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Menutup perdagangan pekan ini, pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi satu-satunya yang menguat di antara big banks lainnya.KONTAN/Baihaki


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup perdagangan pekan ini, pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau perkasa. Saham bank swasta terbesar di Indonesia ini menjadi satu-satunya yang menguat di antara big banks lainnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/9/2025), harga saham BCA ditutup di level Rp 7.800 per saham atau menguat sekitar 1,30% dari harga penutupan hari sebelumnya.

Bandingkan dengan saham big banks lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). BBNI turun 1,61%, BMRI turun 0,90% dan BBRI bergerak flat.

Baca Juga: Pangkas Sejumlah Target Tahun Ini, Cermati Rekomendasi Saham Bank Mandiri Berikut!

Sharlita Malik Senior Analyst Lotus Andalan Sekuritas menilai BBCA diuntungkan dengan turunnya BI rate di pertengahan pekan ini. Kebijakan moneter yang longgar ini akan berdampak pada penurunan biaya dana, peningkatan permintaan kredit, hingga berimbas pada perbaikan profitabilitas.

Dus, bagi BCA yang selama ini dikenal sebagai bank dengan komposisi dana murah (CASA) terbesar di industri, kondisi ini semakin menguntungkan.

Selain menurunkan biaya dana, ia menilai penurunan suku bunga juga diyakini mendorong peningkatan permintaan kredit. Likuiditas BBCA yang sangat memadai memberi ruang besar untuk mengakselerasi penyaluran kredit, baik dari sektor korporasi maupun konsumer.

Sharlita bilang segmen konsumer seperti KPR, kredit kendaraan bermotor, hingga kredit tanpa agunan akan menjadi motor utama bagi penyaluran kredit BCA.

“Dengan bunga yang lebih rendah, appetite consumer untuk mengambil pinjaman akan meningkat. BBCA sudah punya infrastruktur dan basis nasabah kuat untuk menangkap momentum ini,” katanya, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: Data 20 Juta Nasabah BCA Bocor? Ini Bantahan Manajemen

Hingga semester I-2025, pertumbuhan kredit BBCA relatif kencang dengan pertumbuhan 12,9% secara year on year, melampaui industri perbankan. Kredit BBCA banyak disumbang sektor produktif terutama pada segmen korporasi tumbuh 16,1% YoY, komersial tumbuh 12,6% YoY hingga SME tumbuh 11,1% YoY. 

"Sederet stimulus pemerintah saat ini diarahkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dampaknya diharapkan terasa pada permintaan kredit termasuk pada segmen konsumer. Sehingga ini kesempatan bagi BBCA untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit konsumer," ujarnya.

Kombinasi penurunan biaya dana dan kenaikan permintaan kredit akan memperkuat kinerja laba bersih BBCA. Margin bunga bersih (NIM) yang tetap kokoh ditopang volume kredit yang meningkat akan menjadi katalis profitabilitas di semester II-2025.

“Dengan fundamental yang kuat, BBCA akan menjadi salah satu bank yang paling diuntungkan dari tren penurunan BI Rate. Potensi laba bersih mereka bisa tumbuh di atas ekspektasi pasar,” tandasnya.

Selanjutnya: Jaga Anak Sehat! Ini 5 Cara Mudah Kebersihan Diri & Sekolah

Menarik Dibaca: ASTER di Puncak Top Gainers dalam 24 Jam, MYX Terpental ke Top Loser

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×