kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   0,00   0,00%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Harap Sabar, Margin Bank-Bank Raksasa RI Belum Bisa Mekar Optimal


Kamis, 20 Maret 2025 / 19:53 WIB
Harap Sabar, Margin Bank-Bank Raksasa RI Belum Bisa Mekar Optimal
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM salah satu bank Himbara di Jakarta, Kamis (20/1). Perbankan masih perlu menghadapi persaingan dalam hal mencari pendanaan dengan bunga yang cukup tinggi sehingga sulit raih marjin jumbo.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya perbankan besar untuk mendapatkan margin yang jumbo tampaknya bakal sulit terealisasi. Pasalnya, perbankan masih perlu menghadapi persaingan dalam hal mencari pendanaan dengan bunga yang cukup tinggi.

Kondisi itu juga tercermin dari kinerja bank-bank Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 di awal tahun 2025 yang memiliki Net interest margin (NIM) cukup rendah. Bahkan, NIM yang dicatatkan masih berada jauh di bawah guidance dari masing-masing bank.

Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mematok target NIM paling tinggi di antara bank KBMI 4 lainnya. Bank yang akrab dengan wong cilik ini menargetkan NIM di tahun 2025 ada di kisaran 7,3% hingga 7,7%.

Baca Juga: Margin Keuntungan Perbankan Mulai Membaik, Ini Tanda-tandanya

Sayangnya, pada kinerja BRI di Januari 2025, NIM bank tersebut jauh di bawah target yaitu di level 6,15%. Bahkan, NIM tersebut merupakan juga tercatat turun jika dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 6,94%.

Kondisi serupa juga terjadi di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menargetkan NIM 2025 berada di level 5% hingga 5,2%. Realisasi NIM bank berlogo pita emas ini di Januari 2025 hanya mencapai 4,4%.

 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengalami hal yang sama dengan realisasi NIM di Januari 2025 hanya berada di level 3,71%. Padahal, guidance NIM untuk BNI berada di kisaran 4% hingga 4,2%.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga memiliki NIM yang masih di bawah  guidance untuk tahun ini di kisaran 5,7% hingga 5,8%. Realisasinya, dalam dua bulan awal di 2025, BCA mengalami penurunan NIM.

Baca Juga: Margin Bunga Bank Tak Akan Serta-merta Merekah Usai Pemangkasan BI Rate

Sebagai gambaran, NIM BCA secara bank only berada di level 5,4% pada Februari 2025. Capaian tersebut menandai level terendah sejak Februari 2024 yang kala itu memiliki NIM cukup rendah di level 5,33%.

Melihat kondisi tersebut, Analis CGS Sekuritas Handy Noverdanius dalam risetnya 14 Maret 2025 mengungkapkan bahwa NIM bank-bank besar ini akan tetap berada di sisi yang lebih lemah hingga kuartal I/2025.

Ia beralasan NIM yang lemah tersebut dikarenakan bank-bank ini perlu melakukan front load untuk meningkatkan deposito dalam persiapan untuk lebaran hingga pembayaran dividen. 

“Kami memperkirakan biaya dana pihak ketiga akan mulai membaik pada akhir kuartal II/2025, yang dapat diterjemahkan ke dalam angka NIM yang lebih baik,” ujar Handy.

Di sisi lain, Handy juga melihat bank-bank besar ini tentunya secara bertahap akan menyesuaikan dengan imbal hasil kredit yang mereka dapat. Tujuannya, agar bank-bank tersebut perlu mempertahankan margin dan profitabilitas.

Baca Juga: Penurunan BI Rate Belum Cukup Kuat Mengangkat Margin Perbankan

“Perlu dicatat bahwa BCA, pada acara ulang tahunnya di bulan Februari 25, meningkatkan imbal hasilnya sebesar 50 bps dibandingkan dengan tingkat yang ditawarkan pada acara yang sama tahun lalu” ungkapnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×