kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback


Rabu, 01 Mei 2024 / 09:39 WIB
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback
ILUSTRASI. BRI lakukan buyback saham setelah harga sahamnya cenderung melemah


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pasca publikasi Laporan Keuangan kuartal I-2024, harga saham BRI (BBRI) terpantau mengalami koreksi signifikan. Dengan mempertimbangkan respon pasar tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk kembali melakukan proses pembelian kembali saham (buyback).

Seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp 1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan pasar. 

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K menyebut bahwa fokus manajemen adalah memastikan BRI dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek. 

Baca Juga: BRI Salurkan Kredit UMKM Sebesar Rp 1.089,41 Triliun di Kuartal I-2024

“Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi," ucapnya dalam siaran pers, Rabu (1/5). 

Pada penutupan Selasa (30/4), saham BRI ditutup menguat 3,56% ke level Rp 4.940 per saham. Namun, dalam sepekan, harga saham BRI sudah turun 5,9% dan dalam sebulan terakhir anjlok 18,35%.

Dari sisi kinerja, di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, di mana hingga akhir kuartal I-2024, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun.

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year (YoY). 

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% YoY.

“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%,” jelas Sunarso.

Dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimistis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati.

 

"BRI akan lebih fokus merespon tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM,” pungkas Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×