Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanggal 12 Juli nanti, bertepatan dengan Hari Koperasi yang usianya sudah mencapai 73 tahun. Perkembangan koperasi di Indonesia sendiri penuh liku. Yang terakhir, koperasi sempat tersandung kasus KSP Indosurya Cipta.
Namun ada juga koperasi yang ingin terus eksis. Malah mulai mengikuti perkembangan jaman dengan menerapkan teknologi digital untuk mengakomodir kebutuhan anggota.
Menurut Bambang Wijanarko, Chief Operation Officer Koperasi Astra International hal utama yang membuat sebuah koperasi itu dapat bertahan adalah bisa mempertahankan kepercayaan dari para anggota. Jika rasa percaya ini sudah tertanam, maka koperasi bersangkutan bisa dengan mulus melakukan ekspansi usaha.
Baca Juga: Inilah kiat dan strategi koperasi menghadapi pandemi corona
Untuk menjaganya, Koperasi Astra sudah menerapkan Koperasi Astra Management System. Inti dari manajemen tersebut adalah transparansi ke para anggota. Kemudian kerap melakukan review rutin ke setiap usaha. "Hal penting lainnya adalah berkomitmen tetap menggelar Rapat Anggota Tahunan meski di masa pandemi," kata Bambang kepada KONTAN.
Baca Juga: Koperasi beradaptasi di masa new normal
Tak lupa, Koperasi Astra menyediakan kebutuhan bagi para anggota di setiap kesempatan. Termasuk saat melakukan kerja dari rumah. Koperasi Astra masih bisa menjalankan usaha dengan membuat produk layanan dalam bentuk soft file dan bisa diakses ke para anggota.
Langkah ini bisa Koperasi Astra lakoni lantaran koperasi ini sudah mempunyai aplikasi bernama Koperasi Astra International Apps (KAI Apps) yang sudah beroperasi sejak tahun lalu.
Aplikasi tersebut menyediakan layanan perkoperasikan. Mulai dari pendaftaran, pengajuan pinjaman dan pembelanjaan pinjaman. "Fase berikutnya, aplikasi ini akan menyediakan lini grosir untuk kebutuhan anggota," katanya.
Sedangkan menurut Amrul Hakim, Sekretaris Umum dan Plt CEO Koperasi Trisaksi Bhakti Pertiwi (Kosakti), memberi penjelasan atau pendidikan yang terus-menerus kepada anggota tentang koperasi menjadi hal penting supaya koperasi itu tetap bisa eksis. "Kunci koperasi itu ada di pendidikan," katanya ke KONTAN.
Bentuk pendidikan pun bisa beragam. Mulai dari pendidikan di kelas hingga dalam bentuk perbincangan di grup percakapan.
Untuk tahun ini, pihaknya bakal fokus meningkatkan layanan ke para anggota. Ini penting supaya anggota koperasi aktif terlibat. Upaya ini juga bisa mencegah koperasi sebagai ladang untuk mencari sumbangan.
Apalagi lini usaha Kosakti tergolong beragam, tidak cuma simpan pinjam saja tapi juga ada koperasi kuliner atau juga koperasi website.
Sedangkan BMT Alfa Dinar yang baru jalan dua bulan ini juga tidak tinggal diam. Koperasi berbasis syariah ini langsung membuat aplikasi khusus untuk bisa melayani para anggota koperasi yang semakin banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News