Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Gejolak ekonomi di tahun politik ini rupanya tidak berdampak bagi PT Sun Life Financial Indonesia. Perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Kanada ini membuktikan meskipun kondisi kurang kondusif, tapi dengan kepiawaiannya tetap mampu menggemukkan dana kelolaan investasi. Lihat saja, hasil investasinya mekar 90,3% pada kuartal ketiga ini menjadi sebesar Rp 532,583 miliar.
Shierly Ge, Head of Marketing Sun Life Financial Indonesia mengatakan, pertumbuhan hasil investasi yang mengkilap lantaran strategi investasi perseroan dalam penempatan dana kelolaan. “Selain itu juga komposisi yang tepat dan adanya kenaikan harga pada instrumen obligasi, saham, dan tingginya bunga deposito,” ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Adapun, jumlah investasi perseroan tercatat tumbuh 18%, yaitu dari Rp 4,578 triliun pada September 2013 lalu menjadi sebesar Rp 5,406 triliun pada periode yang sama tahun ini. Penempatan dana itu dialokasikan ke instrumen obligasi, saham dan deposito.
Kendati kinerja investasinya kinclong, pencapaian premi Sun Life Financial Indonesia kelihatannya merefleksikan perlambatan pertumbuhan industri asuransi jiwa Tanah Air. Pertumbuhan preminya sama-sama single digit. Beruntungnya, perseroan mampu membukukan pertumbuhan lebih tinggi, yakni 9,2% atau menjadi Rp 627,435 miliar sampai kuartal ketiga ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Sun Life Financial Indonesia membukukan jumlah pendapatan sebesar Rp 1,153 triliun atau naik 16,8%. Namun, jumlah bebannya tumbuh lebih tinggi, yaitu 25,5% menjadi Rp 1,148 triliun. Jangan heran, laba perseroan melorot hingga 93,4% atawa menjadi Rp 4,743 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News