Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) merombak jajaran komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang digelar Rabu (16/4/2025).
Salah satu nama baru yang menarik perhatian adalah Helmy Yahya. Mantan Direktur Utama TVRI itu resmi ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank BJB.
Ia masuk bersama Novian Herodwijanto yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen.
“Helmy Yahya diharapkan membawa perspektif baru dalam pengawasan dan penguatan tata kelola perusahaan, terutama dari sisi komunikasi dan transformasi digital,” kata Corporate Secretary Bank BJB, Ayi Subarna, dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BJB, Ini Rencana Helmy Yahya
Selain Helmy, Wowiek Prasantyo juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama Independen. Ia menggantikan Yuddy Chrisnandi.
Wowiek alias Mardigu sebelumnya dikenal luas sebagai profesional di sektor perbankan, termasuk pernah menjabat di lingkungan Bank Indonesia.
"Susunan pengurus yang baru merupakan bagian dari upaya memperkuat fondasi tata kelola dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ujar Ayi.
Pengangkatan keduanya akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui proses Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Berikut susunan Dewan Komisaris bank bjb yang ditetapkan dalam RUPST:
- Komisaris Utama Independen: Wowiek Prasantyo
- Komisaris: Herman Suryatman
- Komisaris: Rudie Kusmayadi
- Komisaris: Tomsi Tohir
- Komisaris Independen: Helmy Yahya
- Komisaris Independen: Novian Herodwijanto
Baca Juga: Bank BJB Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan Emas Sebesar 28,67% di 2024
RUPST juga mengesahkan Yusuf Saadudin sebagai Direktur Utama menggantikan Yuddy Renaldi. Total ada enam nama baru dalam susunan direksi.
Selain perubahan pengurus, rapat juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 896,9 miliar atau Rp 85,25 per saham, setara 65,5 persen dari total laba bersih tahun 2024 yang mencapai Rp 1,36 triliun.
Kinerja bank bjb sepanjang 2024 dinilai solid. Aset perusahaan meningkat menjadi Rp 219,9 triliun dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) di level 2,22 persen.
Capaian ini mengukuhkan posisi bank bjb sebagai bank pembangunan daerah dengan aset terbesar di Indonesia.
Selanjutnya: Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BJB, Ini Rencana Helmy Yahya
Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Awas Beracun!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News