Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca terkuaknya dugaan ada korupsi dana iklan di PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), beban promosi yang dikeluarkan oleh bank tersebut tampak turun drastis. Hal tersebut tercermin dalam laporan keuangan terbaru Bank BJB untuk tahun buku 2024.
Seperti diketahui, dugaan korupsi dana iklan yang di Bank BJB terjadi pada periode 2021 hingga semester awal 2023. Artinya, kinerja pada tahun 2024 sudah tidak ada lagi penyelewengan yang dilakukan.
Mengutip laporan keuangannya, beban promosi bank BJB sepanjang 2024 hanya senilai Rp 284,57 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan sekitar 33,1% secara tahunan (YoY) dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 425,4 miliar.
Adapun, beban promosi ini turun untuk pertama kalinya sejak tahun 2021. Pasalnya, sejak tahun 2021 hingga 2023, beban promosi yang dicatatkan oleh Bank BJB selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Secara rinci, pada tahun 2021, beban promosi yang digelontorkan oleh Bank BJB senilai Rp 378,49 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2022, beban promosi naik drastis menjadi Rp 423,03 miliar. Sementara, di tahun 2023, beban promosi Bank BJB tercatat naik tipis jadi Rp 425,4 miliar.
Baca Juga: KPK: Kasus Korupsi Bank BJB Sebabkan Kerugian Negara Rp 222 Miliar
Menariknya lagi, beban promosi Bank BJB di periode 2021 hingga 2023 selalu menjadi beban terbesar kedua untuk bagian beban umum dan administrasi. Di mana, beban promosi berada di bawah beban gaji tenaga kerja kontrak.
Sementara, hal tersebut berubah di dalam kinerja Bank BJB tahun buku 2024. Pasalnya, besaran beban promosi berada setelah gaji tenaga kerja kontrak, beban penyusutan, hingga beban pemeliharaan dan perbaikan.
Sebelumnya, Komisaris Utama Bank BJB Taswin Zakaria mengungkapkan bahwa adanya kasus tersebut tak banyak berdampak pada operasional bisnis bank daerah tersebut. Ia bilang layanan kepada nasabah tak terganggu sama sekali dengan kasus itu.
“Bahkan kami tidak menerima reaksi yang berarti dari nasabah,” ujar Taswin saat ditemui di DPR, Kamis (13/3).
Baca Juga: KPK Bakal Panggil Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB
Ia juga bersyukur nasabah Bank BJB tak terlalu reaktif dengan kasus tersebut. Sehingga, tak ada fenomena di mana nasabah menarik uangnya dan masih melakukan simpan pinjam di Bank BJB.
Lebih lanjut, Taswin menambahkan sebagai bank besar, tentu Bank BJB memiliki fundamental yang kuat. Dalam hal ini, Bank BJB juga memiliki risk management yang bagus.
“Sehingga insiden-insiden seperti ini mestinya tidak mengganggu fundamental dari Bank BJB,” tambahnya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Iklan di Bank BJB, KPK Sita Deposito, Rumah, Hingga Mobil
Selanjutnya: Vivo Luncurkan V50, Ada Fitur Fotografi Bawah Air dan AI, Harga Mulai Rp 6,5 Juta
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 14-16 Maret 2025, Kurma Golden Arabian Diskon 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News