kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hingga April, kredit menganggur Bank Mandiri naik 12,2% menjadi Rp 179,6 triliun


Jumat, 19 Juni 2020 / 09:46 WIB
Hingga April, kredit menganggur Bank Mandiri naik 12,2% menjadi Rp 179,6 triliun
ILUSTRASI. Kantor cabang Bank Mandiri


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi akibat tekanan pandemi Covid-19 telah membuat melambatnya penarikan fasilitas kredit perbankan. Akibatnya, jumlah kredit menganggur atau fasilitas kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) mengalami kenaikan.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, memiliki fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah sebesar Rp 179,6 triliun hingga April 2020. Jumlah tersebut naik 12,2% secara year on year (yoy). 

Namun, Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi Maret 2020, posisi undisbursed loan tersebut turun 4,1%.

Ia bilang, penyebab kenaikan undibursed loan itu disebabkan banyak faktor. "Penarikan kredit oleh debitur dapat berdasarkan beberapa faktor seperti kebutuhan bisnis, penunjang modal kerja dan penggunaan biaya operasional," kata Rully pada Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Baca Juga: Transportasi umum beroperasi, transaksi e-money Bank Mandiri mulai naik pada Juni

Sampai dengan April 2020, Bank Mandiri (bank only) masih menyalurkan kredit secara selektif yang terlihat dari pertumbuhan kredit sebesar 12,7% yoy mencapai Rp 761,5 triliun.

Sedangkan penempatan dana di surat berharga mencapai sebesar Rp 149,8 triliun atau tumbuh 14,4% yoy. Di sisi penghimpunan dana, DPK Mandiri masih mampu tumbuh 10,6% yoy dengan CASA Ratio mencapai 65,37% atau naik sebesar 51 bps yoy.

Rully bilang, pengelolaan likuiditas di Bank Mandiri bergantung pada beberapa faktor seperti kondisi makroekonomi, kebutuhan kredit debitur dan kebutuhan operasional lainnya. "Selain kredit, penempatan pada surat berharga juga menjadi salah satu strategi Bank Mandiri dalam mengelola excess likuiditas." Tandasnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total undisbursed loan bank umum per Maret 2020 saja tercatat mencapai Rp 1.670,6 triliun atau meningkat 7,9 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.548,2 triliun. Itu terdiri dari comitted sebesar Rp 393,6 triliun dan uncomitted Rp 1.277,07 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×