kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hingga Februari 2025, Laju Pertumbuhan Penyaluran Kredit Tampak Stagnan


Rabu, 19 Maret 2025 / 15:22 WIB
Hingga Februari 2025, Laju Pertumbuhan Penyaluran Kredit Tampak Stagnan
ILUSTRASI. Aktivitas nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI)?di Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (7/2/2025). Berdasarkan data Bank Indonesia, pembiayaan bank syariah tumbuh 11,24% secara tahunan (YoY), sedangkan kredit bank konvensional? tumbuh 10,79% (YoY). Begitu pula dengan dana pihak ketiga bank syariah yang naik 12,84%?(YoY), sementara?capaian bank konvensional 7,54% (YoY). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju penyaluran kredit perbankan hingga dua bulan awal tahun 2025 tampak tumbuh stagnan. Bahkan, pertumbuhannya masih di bawah target Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan 11% hingga 13%.

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit di Februari 2025 sekitar 10,3% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut tak berbeda jauh dengan pertumbuhan kredit di Januari 2025 yang tumbuh sekitar 10,27% YoY.

Meski demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo bilang kredit perbankan itu tetap tinggi untuk mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Di mana, pertumbuhan itu didorong oleh sisi penawaran dan permintaan.

Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Menumpuk Saat Ketidakpastian Ekonomi Meningkat

Perry bilang dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut, dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK yang terus mencatatkan tren positif sejak 2025, serta ketersediaan likuiditas yang tetap baik sejalan dengan implementasi penguatan KLM.

“Hingga minggu kedua Maret 2025, Bank Indonesia telah memberikan insentif KLM sebesar Rp291,8 triliun,” ujar Perry, Rabu (19/3).

Dari sisi permintaan, Ia menjelaskan pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 14,62% yoy, 7,66% yoy, dan 10,31% yoy.

Baca Juga: Bank Naikkan Pencadangan Hadapi Risiko Pemburukan Kualitas Kredit

Ke depan, Perry menyebutkan BI akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk mengoptimalkan kenaikan KLM dari paling besar 4% menjadi sampai dengan 5% dari DPK yang berlaku mulai 1 April 2025.

“Peningkatan KLM sebesar 1% tersebut akan semakin mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah,” pungkasnya.

Baca Juga: Kualitas Kredit Perbankan Mengalami Penurunan Secara Bulanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×