kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Hingga Juli, klaim asuransi tani padi mencapai Rp 10,9 miliar


Minggu, 04 Agustus 2019 / 15:20 WIB
Hingga Juli, klaim asuransi tani padi mencapai Rp 10,9 miliar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Juli 2019, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah membayar klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebesar Rp 10,9 miliar dengan total lahan yang diklaim seluas 1.824,49 hektare.

Head of Commercial Group Head Asuransi Pertanian, Mikro & Program Pemerintah Jasindo M. Iqbal mengatakan, klaim yang dibayarkan tersebut dikarenakan gagal panen akibat kekeringan. "Penyebabnya terutama karena kekeringan. Ada di daerah Jawa Tengah dan di Jawa Timur," tutur Iqbal, Kamis (1/8).

Baca Juga: Pemain fintech dipersilahkan bermanuver di area bebas hukum

Sebagai catatan, program AUTP ini hanya mewajibkan petani membayar Rp 36.000 per hektare per musim tanam, sementara sisanya atau sebesar Rp 144.000 ditanggung oleh pemerintah. Bila terjadi gagal panen akibat hama, kekeringan, dan banjir, maka petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare.

Iqbal menambahkan, Jasindo pun akan membayar ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha, bila gagal panen mencapai 75% dari lahan yang diasuransikan.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Kontan sebelumnya, hingga awal Juli, terdapat 102.746 hektare lahan padi yang mengalami kekeringan dan diantaranya terdapat 9.358 hektare yang mengalami puso atau gagal panen.

Baca Juga: Hadapi sandbox OJK, fintech PrivyID rancang skenario

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kemtan Sarwo Edhy pun menerangkan, meski lahan yang mendapatkan klaim AUTP masih lebih sedikit dibandingkan yang terkena puso, tetapi dia mengatakan hal tersebut bisa jadi disebabkan beberapa hal.

Pertama, tidak semua petani yang mengikuti program AUTP mengalami puso, sehingga tidak mengajukan klaim. Lalu, dia memperkirakan masih ada petani yang masih dalam proses pengajuan klaim. "Mungkin masih dalam proses pengajuan klaim atau mungkin masih dalam proses pencairan," tutur Sarwo, Minggu (4/8).

Terkait realisasi AUTP tahun ini, hingga Juli, terdapat 375.278,28 hektare yang sudah terlindungi program AUTP dari target 2019 yang seluas 1 juta hektare.

Baca Juga: Perlambatan kinerja ekspor diproyeksikan hambat pertumbuhan ekonomi

Sepanjang 2018, realisasi lahan yang ikut dalam program AUTP seluas 806.199,64 hektare dari target 1 juta hektare, dimana terdapat 12.194,29 hektare yang diklaim karena gagal panen. Iqbal menjelaskan, gagal panen tersebut terjadi karena kekeringan, banjir, dan gangguan penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×