kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ini Tanggapan BCA Insurance Soal Rencana Konsolidasi Asuransi BUMN


Minggu, 29 Juni 2025 / 15:06 WIB
Ini Tanggapan BCA Insurance Soal Rencana Konsolidasi Asuransi BUMN
ILUSTRASI. Indonesia Financial Group (IFG), BUMN holding asuransi, penjaminan dan investasi berperan aktif mengorkestrasi transformasi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menjadi perusahaan yang sehat, positif & berkelanjutan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar kabar baru-baru ini mengenai rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang ingin melakukan konsolidasi perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Mengenai hal itu, perusahaan asuransi swasta PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance) yang dimiliki PT Bank Central Asia Tbk (75%) dan PT BCA Finance (25%) angkat bicara terkait rencana konsolidasi perusahaan asuransi BUMN. Direktur Utama BCA Insurance Hendro Hadinoto Wenan menyampaikan pihaknya mendukung hal tersebut apabila benar terealisasi ke depannya.

"Kami support. Mungkin buat pemerintah menjadi lebih efisien dari sisi permodalan dan kontrol," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (26/6).

Hendro menilai dengan adanya perusahaan asuransi BUMN yang besar akan berdampak baik. Sebab, hal itu bisa mendorong asuransi lokal menjadi lebih sehat dari sisi permodalan dan kapasitas. Selain itu, dengan adanya konsolidasi tersebut, juga akan membuat regulator mudah untuk mengawasi karena jumlahnya berkurang.

Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Dirancang, Pelaku Industri Masih Menanti Kejelasan

"Mungkin buat regulator untuk mengawasi juga lebih mudah karena tak terlalu banyak dan lebih sehat," tuturnya.

Hendro juga bilang nantinya apabila ada perusahaan asuransi besar BUMN (konsolidasi), dinilainya tak akan menjadi hambatan bagi asuransi swasta karena pangsa pasarnya juga berbeda.

"Kalau saya rasa pangsa pasarnya agak beda. Jadi, mungkin buat masyarakat juga ada pilihan-pilihan yang bervariasi. Jadi, jalannya masing-masing (pangsa pasar) dan terpenting adalah proteksi buat konsumen," ucap Hendro.

Baca Juga: AAJI Nilai Konsolidasi Asuransi BUMN Bisa Perkuat Daya Tahan Industri

Sebelumnya, usulan penggabungan perusahaan asuransi BUMN telah disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria. Dia menilai bahwa sektor asuransi saat ini yang terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN itu ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif.

Adapun untuk merealisasikan konsolidasi BUMN asuransi, Danantara terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap fundamental bisnis masing-masing perusahaan terkait. Selanjutnya, proses akan berlanjut ke tahap kedua berupa konsolidasi bisnis, baik melalui perampingan maupun penggabungan (merger) sejumlah entitas asuransi BUMN. 

Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta

Selanjutnya: Ini Proyeksi Inflasi Juni 2025, Didorong Harga Bahan Pokok

Menarik Dibaca: Promo Mako Festival 30 Juni-4 Juli, Borong Roti Favorit Mulai Rp 9.000-an Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×