kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Hingga Kuartal III-2023, Pendapatan Premi Asuransi Cakrawala Capai Rp 1,14 Triliun


Minggu, 05 November 2023 / 07:00 WIB
Hingga Kuartal III-2023, Pendapatan Premi Asuransi Cakrawala Capai Rp 1,14 Triliun
ILUSTRASI. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2023. Wakil Presiden Direktur ACPI Nico Prawiro menyebut perusahaannya berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,14 triliun hingga kuartal III-2023.

"Pencapaian itu naik sebesar 12%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (2/11).

Secara rinci, Nico mengatakan produk asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor masih memberikan kontribusi tertinggi kepada pendapatan premi perusahaan.

Adapun produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi sebesar 60% terhadap total pendapatan premi, sedangkan produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 30%. Sisanya, berasal dari produk lain, seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan.

Baca Juga: Asuransi Cakrawala Proteksi Mencatat Penjualan Lewat Bank Tumbuh 62,5%

Nico menyebut ACPI akan terus memperbesar pendapatan premi dari produk kendaraan bermotor untuk ke depannya. Dia menerangkan peningkatan porsi produk kendaraan bermotor dilakukan karena penjualan otomotif diprediksi akan terus meningkat.

Sementara itu, Nico menargetkan sampai akhir tahun ini sebesar Rp. 1,5 triliun. Dia menyebut perusahaan terus meningkatkan kerja sama dengan perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan penunjang usaha asuransi atau broker Asuransi, hingga fintech untuk mencapai target tersebut.  

Selain itu, dia bilang ACPI juga melakukan inovasi komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan kerja sama pemasaran dengan pengembang fintech.

Baca Juga: Asuransi Cakrawala Menyebut Porsi Produk Asuransi EV Tak Sampai 5%

Nico menyakini bahwa prospek industri asuransi di Indonesia masih cerah pada 2024. Salah satunya dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa tumbuh positif. Hal itu juga membuat tingkat pertumbuhan premi secara umum pada tahun depan masih bisa bertumbuh. Menurut Nico, adanya pemilu di tahun depan tentunya juga harus diwaspadai. Selain itu, industri juga harus mewaspadai kondisi global dunia.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 8,71% YoY hingga September 2023 menjadi Rp 96,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×