Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Perusahaan asuransi umum bisa tersenyum lega tahun ini. Pencairan klaim perusahaan asuransi kerugian hingga kuartal III-2011 menurun 13% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan, pencarian klaim hingga akhir September 2011 sebesar Rp 8,7 triliun. Jumlah itu anjlok dibandingkan September 2010 yang mencapai Rp 10 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor menjelaskan, permohonan klaim turun karena tidak ada bencana alam besar yang mengharuskan asuransi menanggung kerugian. "Berbeda dengan tahun lalu, ada bencana gempa di Padang," kata Julian, kemarin.
Selain itu, tahun ini perusahaan asuransi juga selektif memberikan pertanggungan risiko. Berdasarkan data AAUI, klaim terbesar tahun ini berasal dari asuransi sepeda motor. Jumlahnya sebesar Rp 3,2 triliun.
Klaim sebesar itu menyumbang 36% dari total klaim. Sisanya dari properti 24,7%, kecelakaan dan kesehatan 15%, serta pengangkutan 5,6%.
Sementara, premi yang berhasil terkumpul hingga kuartal III-2011 sebesar Rp 23,7 triliun. Perolehan itu tumbuh 16,1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Asuransi kendaraan bermotor menjadi penopang utama perolehan premi, dengan nilai Rp 7,4 triliun. Angka itu menyumbang sekitar 31% dari total perolehan premi. Sisanya asuransi properti 26%, asuransi kecelakaan dan kesehatan 12,8%, pengangkutan 6,6%, serta aneka 4,4%.
Kepala Bidang Statistik AAUI Budi Herawan menjelaskan, perolehan premi asuransi kendaraan motor tumbuh 14,4% dibandingkan periode sama tahun lalu. "Kenaikan itu dipicu tingginya penjualan kendaraan bermotor tahun ini," ujar Budi.
Ia optmistis, total perolehan premi hingga akhir tahun ini bakal mencapai Rp 32 triliun - Rp 34 triliun. Menurutnya, sumbangan premi terbesar masih berasal dari kendaraan bermotor. "Lini usaha kendaraan bermotor masih menjadi kunci pertumbuhan asuransi umum," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News