Reporter: Ferrika Sari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal dengan Indonesia Eximbank mencatatkan pertumbuhan pembiayaan di awal tahun meski belum signifikan.
Corporate Secretary Indonesia Eximbank Emalia Tisnamisastra mengatakan, sampai Maret 2019, penyaluran pembiayaan perusahaan sebesar Rp 103,38 triliun atau meningkat 1,45% secara year on year (yoy). Pertumbuhan awal tahun memang belum maksimal karena nasabah masih menunda belanja hingga adanya kepastian pasca pemilu 2019.
“Awal tahun pembiayaan belum signifikan karena pasar masih menunggu kepastian dari hasil pemilu. Dari sisi perusahaan, nasabah masih bersikap wait and see itu terasa dan kami berharap di kuartal II 2019 mulai pulih,” kata Emalia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain pemilu, penyaluran pembiayaan juga terpengaruh oleh kondisi pasar global di tahun lalu. Mengingat nasabah Indonesia Eximbank masih didominasi industri komoditas yang sempat terkena imbas akibat penurunan harga komoditas, seperti minyak sawit (CPO).
“Ekspor kami bertumpu pada harga komoditas dan harga internasional. Kalau tren harga dan permintaan ekspor menurun maka kami juga mengalami penurunan,” ungkap Emalia.
Bahkan, kata Emalia, tren pembiayaan melalui valuta asing juga menurun di tahun lalu. Nasabah cenderung memilih pembiayaan dalam bentuk mata uang rupiah.
Dengan pencapaian tersebut, perusahaan memilih bermain aman dengan hanya menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh 2% pada 2019. Padahal realisasi pembiayaan 2018 tumbuh 7,8% menjadi Rp 109,15 triliun.
Indonesia Eximbank yakin bisa memenuhi target tersebut karena potensi bisnis pembiayaan ekspor masih baik. Terlebih, Eximbank tetap fokus menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang mempunyai manfaat sosial tinggi dan gencar melakukan penetrasi pasar ke negara non-tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News