Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Komite Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mengumumkan, kucuran kredit ini sampai Mei mencapai Rp 15,8 triliun. Nilai ini sekitar 42,7% dari target penyaluran KUR sepanjang tahun 2014 yang sebesar Rp 37 triliun.
Penambahan bank pelaksana terus diupayakan dengan harapan mendorong percepatan penyaluran KUR pada usaha mikro, kecil, menengahm dan koperasi (UMKMK) yang berpotensi baik namun belum layak perbankan (bankable). Para bank pelaksana ini juga diharapkan bisa menjaga rasio kredit macet di bawah ketentuan 5%.
Dilihat dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR oleh 7 Bank Umum Nasional dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran di sektor ini mencapai Rp 86,8 triliun dan mengalir untuk 7,2 juta debitur UMKMK. Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp 26,4 triliun dengan 1,74 juta debitur.
Namun apabila ditinjau dari segi pemerataan persebaran penyaluran KUR di Indonesia, masih terdapat pekerjaan rumah yang besar. Dari sebaran wilayahnya, penyerapan KUR masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan penyaluran masing-masing Rp 24,5 triliun dan Rp 23,4 triliun. Jawa Tengah masih merupakan provinsi terbesar yang menyerap KUR dari seluruh bank pelaksana. Diharapkan dengan adanya BPD dapat meningkatkan penyaluran KUR di luar pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News