Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang di alami oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) sepertinya semakin mengunung. Tak tangung-tanggung, di Mei 2014 rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) BSM sudah mencapai 12,5%.
Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jumlah KUR yang telah dikucurkan oleh BSM mencapai Rp 3,77 triliun. Tumbuh 18,76% dibanding Mei 2013 yang mencapai Rp 3,17 triliun (YoY). Sementara debitur KUR BSM juga mengalami peningkatan dari 42.935 debitur di bulan Mei 2013 menjadi 55.218 debitur KUR di bulan Mei 2014.
Adapun rata-rata KUR yang dikucurkan justru mengalami penurunan dari Rp 74,0 juta per debitur di bulan Mei 2013 menjadi Rp 68,3 juta per debitur di bulan Mei 2014.
Selain itu, pertumbuhan penyaluran KUR tersebut justru diikuti kenaikan NPF KUR BSM dari semula 6,8% di bulan Mei 2013 menjadi 12,5% di bulan Mei 2014.
Taufik Machrus, Sekretaris Perusahaan BSM yang dihubungi oleh KONTAN pada Kamis (10/7) siang, belum juga jawaban mengenai apa yang menjadi penyebab tingginya kredit macet tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News