Reporter: Arthur Gideon |
JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengimbau agar para bankir menurunkan suku bunganya dan pengetatan pencairan kredit diperlonggar.
Krisis global yang terjadi saat ini membuat banyak bank menaikkan suku bunga kredit mereka. Selain itu para bankir juga semakin mengetatkan syarat-syarat pengucuran kredit. Jika bank terus-menerus melakukan hal tersebut maka besar kemungkinan sektor riil bakalan macet. Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa, Selasa 914/10).
Oleh sebab itu, Erwin mengimbau agar bank tidak lagi menaikkan bunga dan mengendurkan pengetatan syarat pengucuran kredit. "Artinya kredit yang sudah menjadi komitmen dan proyeknya sudah berjalan agar tetap diselesaikan, jangan sampai menjadi proyek yang tidak produktif dan menciptakan kredit macet," ungkap Erwin di sela-sela acara coffee morning dan diskusi Hipmi dengan perbankan nasional dengan tema Pemerintah Harus Fokus ke Bank, Jangan ke Bursa Terus.
Erwin juga berharap pengusaha yang berinvestasi ke sektor perkebunan tidak berpaling. Maksudnya, jangan sampai para pengusaha perkebunan, khususnya kepala sawit, memindahkan investasinya dari perkebunan ke pasar modal karena return di pasar modal lebih baik jika dibandingkan dengan harga kelapa sawit yang terus menurun saat ini.
"Saat ini harga-harga saham di pasar modal kan sangat murah dan berpotensi besar untuk rebound," kata Erwin. Bahkan ada kemungkinan dalam waktu satu tahun ke depan harga saham naik 30% dari saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News